Dengar Alam Bernyanyi Tumbuhkan Kesadaran Diri

Kamis, Juli 28, 2022 1 Comments A+ a-


Pandanglah Indahnya biru yang menjingga

Simpanlah gawaimu hirup dunia

Sambutlah mesranya bisik angina yang bernada

Dengar alam bernyanyi……”

(Laleilmanino)



Coba jawab kapan terakhir kali kamu melihat indahnya langit biru yang terilhat begitu cerah seperti foto di atas? Dan ketika musim panas, langit selalu cerah?

Sulit rasanya sekarang kita melihat pemandangan seperti di atas, apalagi yang tinggal di daerah perkotaan yang selalu diselimuti dengan asap kendaraan bermotor. Penentuan musim tidak berlaku lagi sekarang. Dulu saat masih duduk di bangku sekolah, kita mengenal dua musim yaitu hujan dan panas.

Aku ingat betul dulu ketika masih sekolah dasar, saat memasuki bulan yang berakhiran “ber” seperti September, Oktober, November, dan Desember ditandai sebagai musim penghujan. Payung selalu sedia di dalam tas. Masuk di awal tahun mulai musim panas, waktu yang tepat untuk merencanakan piknik dan jalan-jalan.

Namun, saat ini patokan musim berdasarkan bulan tidak berlaku lagi. Bahkan kita tidak mengetahui kapan musim panas dan musim hujan. Sebentar panas, tiba-tiba saja hujan, dan panas lagi. Begitulah kondisi cuaca saat ini. Kenapa semua ini bisa terjadi?

Lihatlah Kondisi Bumi

Sumber foto : https://bobo.grid.id/

Perlu disadari bahwa bumi yang kita tempati ini sudah sepuh. Bila diibaratkan dengan manusia, bumi sudah bungkuk, rapuh, dan renta karena termakan usia. Kita tidak tahu kapan ia tutup usia. Namun, melihat perilaku manusia yang penuh sesak di atasnya sepertinya bumi mati dengan dipaksa.

Lihatlah hutan yang menjadi paru-paru dunia ditebas hanya untuk kepentingan manusia. Mereka lupa banyak satwa, flora, dan fauna yang tinggal di dalamnya. Dengan egonya manusia, pulosi udara saban hari terjadi merusak lapisan ozon yang melindungi bumi. Bahkan baru-baru ini tersiar kabar Arab Saudi akan membangaun gedung-gedung pencakar langit yang melintasi gurun sepanjang 120 km dan terbuat dari kaca cermin. Bagaimana nasib bumi ke depan bila ini terus terjadi?

Ilustrasi pembangunan kota di Arab Saudi. Sumber foto Sindonews.com


Sekarang saja keadaan cuaca sulit diprediksi akibat perubahan iklim bumi. Secara alami, iklim akan berubah terus menerus karena adanya interaksi antara komponen-komponen dan faktor eksternal seperti erupsi gunung berapi, variasi sinar matahari, dan kegiatan manusia seperti, perubahan penggunaan lahan, pembangunan, dan penggunaan bahan bakar fosil.

Kegiatan manusia yang sangat berkontribusi besar dalam perubahan iklim ialah efek rumah kaca. Keadaan di mana ketika panas bumi (radiasi matahari) terperangkap di atmosfer (lapisan atmosfer) sehingga membuat suhu permukaan bumi menjadi lebih hangat. Fenomena ini disebabkan oleh gas rumah kaca yang dihasilkan alam maupun aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan fosil, asap kendaraan bermotor, limbah pertanian dan peternakan, serta limbah gas industri.

Perubah Iklim Jadi Pemanasan Global

Mungkin sebagian orang menganggap hal biasa perubahan iklim karena kondisi bumi yang sudah tua. Tapi, wait…! Tahukah kalian bahwa perubahan iklim akan berdampak pada pemanasan global?

Bisa rasakan sendiri kan bumi ini semakin panas, bahkan  di daerah pegunungan saja tidak terasa lagi sejuknya. Es di kutub yang disebut sebagai es abadi (gletser) kini mulai mencair yang mengakibatkan meningkatnya permukaan air laut sehingga banyak pulau-pulau yang berpotensi tenggelam. Di antaranya 115 pulau sedang dan kecil di Indonesia terancam hilang atau tenggelam. Demikian yang disampaikan Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Ini bukan untuk menakut-nakuti teman-teman semua, tapi inilah kenyataannya bumi kita sedang tidak baik-baik saja. Bila bumi terancam, manusialah yang paling berdampak. Kita mau tinggal di mana kalua bumi tidak kondusif lagi untuk ditempati. Masak sih, hijrah besar-besaran ke planet lain yang belum tentu cocok untuk kita tempati.

Oleh karena itu, mari bersama kita jaga bumi dengan menjaga pondasinya, yaitu hutan demi mencegah dampak perubahan iklim yang semakin parah. Seperti lirik lagu yang dinyanyikan …. di atas, “……dengar alam bernyanyi….”

Dengan menjaga hutan dan membiarkannya tumbuh di alam akan mensterilkan polusi udara dan efek rumah kaca, sehingga langit pun akan terlihat indah dan biru. #EcoBloggerSquad


Dengarkan alam bernyanyi, ayo dengarkan lagu Dengar Alam Bernyanyi di platform music favorit teman-teman karena dengan mendengarkan lagu ini, bisa berkontribusi untuk bumi. Sebab, sebagian royalty akan disumbangkan untuk konservasi dan restorasi hutan adat di Kalimantan.



1 comments:

Write comments
Azhar Penulis
AUTHOR
21 Agustus, 2022 00:51 delete

Wah, baru tau ada lagu ini... Keren banget kecintaan terhadap lingkungan dapat ditumbuhkan lewat berbagai media termasuk seni sastra dan juga seni musik...

Reply
avatar