6 Hal yang Bisa Dilakukan Ibu Rumah Tangga untuk Menjaga Bumi

Jumat, Maret 31, 2023 0 Comments A+ a-


Cucian menumpuk, pekerjaan rumah yang gak kian beres, cuaca yang bikin gerah, apalagi di bulan puasa begini tentu kadang menyulut emosi tim dasteran alias ibu-ibu rumah tangga ini. Gimana gak emosi, di saat semangat-semangatnya mau nyuci malah hujan. Atau saat jemuran sudah tertata rapi tiba-tiba hujan, kain bersih jadinya kotor lagi deh.

Kita tahu bahwa akhir-akhir ini cuaca di bumi makin memprihatinkan dan sulit diprediksi. Hal itu disebabkan oleh polusi yang dihasilkan pabrik-pabrik besar, kendaraan bermotor, pembakaran batu bara untuk membangkitkan tenaga listrik, sehingga polusi yang terkumpul di udara menjadi gulungan selimut yang membuat bumi terlalu panas. Akibatnya cuaca pun semakin ekstrim yang memunculkan keresahan para warga bumi.

Melihat kondisi tersebut, memang ibu rumah tangga bisa apa? Haruskah kita terus mengeluh dan menangisi keadaan seperti ini? Tentu tidak karena ibu rumah tangga juga bisa melakukan upaya kecil untuk menjaga bumi agar kondisinya tidak semakin parah. Berikut hal sederhana yang Buibu bisa lakukan dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Belanja di Pasar Basah


Lah, apa hubungannya ya? Sabar, kita akan jelaskan alasannya. Kegiatan belanja ini tentu rutinitas yang biasa Buibu lakukan, baik itu belanja harian, mingguan atau bulanan untuk keperluan rumah tangga.

Tahukah Buibu, bahwa jumlah orang yang belanja di pasar basah menurun 2% per tahunnya. Mereka lebih memilih belanja di minimarket atau supermarket karena dianggap lebih nyaman. Padahal secara psikologis belanja di supermarket membuat kita belanja lebih dari yang kita perlukan karena tergiur oleh tampilan yang menarik. Apalagi ada promo dan diskon, jadi kalap deh belanjanya. Sampai di rumah baru kita sadar, bahwa ini tidak perlu kali, barang yang itu masih ada, ini kurang diminati keluarga, dan sebagainnya. Akibatnya tidak saja boros uang, tapi juga banyak barang yang jadinya mubazir. Terlebih makanan, bila tidak segera dihabiskan akan menjadi sampah dan menambah banyak sampah rumah tangga.

Nah, sampah rumah tangga ini juga menjadi ancaman besar bagi bumi kita tercinta ini. Andaikan Buibu terus melakukan hal ini, mau dibawa ke mana sampah-sampah di bumi ini. Jadi belanja di pasar basah bisa membantu Buibu menahan diri hanya belanja yang diperlukan saja. Selain itu, juga membantu menghidupkan perekonomian pedagang-pedagang kecil.

2. Tidak Membeli Makanan dan Minuman dalam Kemasan

Indonesia penyumbang sampah plastik terbesar ke-dua dunia, sebesar 5,4 juta ton per tahunnya. Kategori sampah plastik yang terbesar berasal dari kemasan dan wadah seperti, botol minuman, tutup botol, botol sampo, dan lainnya. Sangking banyaknya, sampah-sampah itu tidak tahu lagi di bawa kemana, bahkan tak jarang pemandangan sampah di pantai, sungai, tepi kali, jalanan, bertaburan. Bahkan sampah plastik pun sampai ke dasar laut mengakibatkan terganggunya biota laut.

Miris banget kan kalau kita juga ikut penyumbang sampah plastik tersebut. Untuk mengurangi jumlah sampah plastik, Buibu harus komitmen untuk tidak membeli makanan dan minuman dalam kemasan. Buibu bisa membawa botol minum bila sedang di luar dan membekali anak-anak makanan rumahan untuk di bawa ke sekolah, sehingga mengantisipasi mereka untuk jajan di luar.

3. Belanja Makanan yang Tidak Bersampah

Selain sampah plastik, setiap keluarga di Indonesia juga menghasilkan sampah makanan sekitar setengah kilogram perhari. Bayangkan saja bila tiap hari kita menghasilkan sampah makanan tersebut, sampah plastik saja masih kebingungan mengolahnya, ditambah sampah makanan.

Pembuangan sampah makanan dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca, terutama metana yang memiliki dampak lebih besar pada perubahan iklim dibanding dengan karbondioksida. Jadi, saat belanja makanan Buibu bisa memilih makanan yang bisa dimakan utuh atau makanan yang meninggalkan sedikit sampah, seperti telur. Selain bisa dimasak dengan berbagai menu, kulitnya bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak atau dibuat pupuk. Makanan lainnya yang tidak bersampah, seperti buah dan sayuran.

4. Buat Menu Mingguan

Ini penting banget supaya Buibu bisa berhemat karena hanya membeli bahan baku sesuai dengan menu yang akan dikonsumsi. Hal ini juga bisa menghemat waktu dan tenaga untuk memikirkan menu makanan yang akan Buibu sajikan setiap harinya.

Saat Buibu menyusun menu mingguan, hendaknya setiap harinya mencakup menu seimbang, yaitu empat sehat lima sempurna, artinya harus ada karbohidrat, protein hewani, lemak, serta protein nabati, dan vitamin.

Dengan adanya daftar menu ini, Buibu bisa menggunakan satu bahan baku untuk beberapa jenis makanan yang berbeda. Misalnya bahan daginga ayam 1 kg, dapat diolah mejadi ayam goreng, sup ayam, gulai ayam, di hari yang berbeda. Begitu pula dengan satu jenis sayuran, bisa diolah menjadi beberapa menu lainnya. Sehingga bahan-bahan belanja yang Buibu beli terpakai semua tanpa ada yang bersisa. Usahakan selama 1 minggu tidak ada menu yang serupa.

5. Belajar Cara Menyimpan Makanan

Agar makanan tidak cepat terbuang dan tahan lama, Buibu perlu tahu cara penyimpanan makanan. Misalnya kalau Buibu membeli sayur, simpanlah sayur dengan merendam batangnya di dalam air. Cara seperti ini akan membuat sayur tahan lebih lama dibandingkan bila sayur disimpan di dalam kulkas.

Kalau Buibu ingin menyimpan bahan makanan di kulkas, perlu disesuaikan dengan tempatnya karena setiap bagian kulkas memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk sayuran Buibu tempatkan di bagian bawah. Alasannya, rak kulkas di bagian ini lebih mampu mengontrol kelembapan sayuran, sehingga sayuran tidak mudah busuk. Bila disimpan dengan tepat, sayuran dapat tahan 3-5 hari.

Begitu pula cara penyimpanannya, seperti cabai misalnya. Sebaiknya bersihkan setiap batangnya dengan kain lap, lalu lepaskan tangkainya. Simpan ke dalam kotak kedap udara yang dialasi dengan kertas koran. Tambahkan juga degan beberapa suing bawang putih yang sudah dikupas ke dalamnya supaya cabai tidak mudah busuk.

Bila ingin menyimpan buah, jangan satu tumpuk dengan tempat penyimpanan sayuran. Sebab, buah dapat menghasilkan etilen atau zat yang dapat mempercepat kematangan sayuran. Oleh karena itu, jika buah disimpan bersamaan dengan sayuran, bisa membuat sayurannya lebih cepat mengalami proses pembusukan.

6. Share konten manajemen food waste ke teman-teman Buibu

Bila ada konten-konten mengenai food waste, Buibu bisa berbagi tips dan link dengan teman-teman lainnya. Buibu juga bisa mencari influencer yang memuat konten-konten tentang food waste atau zero waste seperti @gardapangan untuk menginpirasi Buibu lain agar ikut bersama-sama melakukan aksi berhemat makanan.

Kenapa hal itu perlu dilakukan? Sebab sampah makanan penyumbang emisi karbon sebesar 7,3%, andai Buibu bisa berhemat dan tidak membuang-buang makanan tentunya ini bisa jadi upaya bersama bagi kita Ibu Rumah Tangga dalam mengurangi selimut polusi dan menjaga bumi.

Buibu juga bisa mengikuti team up for impact melalui https://teamupforimpact.org/ ikuti tantangan setiap harinya dalam upaya menanam pohon untuk mengurangi selimut polusi di udara. Tanam pohonnya tidak perlu ke hutan, tapi cukup dengan mengikuti challenge pilihan yang sudah disediakan setiap hari dan kumpulkan poinnya. Saat terkumpul 1.400 poin, akan ada 1 pohon yang ditanam atas nama Buibu di hutan.

Kok bisa? Coba aja bermain dan lakukan aksinya, tapi jangan asal pilih dan main ya! Lakukan dalam kehidupan nyata sesuai dengan apa yang dipilih, seperti yang aku lakukan 6 hal di atas selama seminggu. Itu adalah pilihanku dalam upaya menjaga bumi, dan aku sudah menanam 1 pohon atas namaku sendiri. Untuk minggu depan mau ikut tantangan apa lagi ya?