Cara Memasak Tape Beras Ketan
Tape beras ketan merupakan makanan wajib pada hari lebaran. Biasanya makanan ini disantap dengan lemang atau ketupat beras ketan. Teksturnya yang kenyal dengan sedikit berair terasa begitu menyatu dengan lidah. Terlebih bila hasil fregmentasi dari ragi yang digunakan, berhasil mengubah rasa tawar beras ketan menjadi rasa manis yang begitu khas layaknya meminum minuman bersoda.
Konon katanya menurut orang tua dulu saat memasak tape tidak boleh dalam keadaan berisik dan harus berada di ruang tertutup. Bahkan dulu saat aku masih kecil, ibu dan nenekku tidak mengizinkanku melihat proses pebungkusan tape tersebut. Alasan mereka agar rasa tapenya manis dan tidak asam.
Alasan itu tidak masuk diakal menurutku, tapi mungkin itu hanya akal-akalan ibu dan nenekku agar aku tidak mengganggu proses pembuatan tape itu karena dapat memecahkan konsentrasi mereka bila ada aku di situ. Maklumlah waktu kecil aku orangnya banyak nanya karena rasa penasaranku yang begitu tinggi.
Namun, sekarang alasan kalasik itu tidak berlaku lagi. Justru saat memasak tape ibu memanggilku agar aku juga bisa memperhatikannya membuat tape. Hal ini supaya aku juga bisa memasaknya sehingga resep memasak tape ini bisa terus lestari sampai nanti-nantinya.
Oleh karena itulah, aku menuliskan resepnya di blog ini, supaya aku bisa melihatnya kembali ketika lupa. Maklumlah memasak tape ini tidak setiap waktu dilakukan, hanya pada peringatan hari besar, seperti lebaran dan menjelang lebaran saja dibuat.
Baiklah, berikut cara memasak tepe beras ketan versi keluargaku. Ini resep turun temurun.
Bahan-bahan yang diperlukan
1. Beras ketan hitam 1 bambu
2. Ragi bulat 1 biji
3. Gula 2 sendok makan
Cara memasak
1. Cuci beras ketan dengan air.
2. Masukkan beras tersebut ke dalam rice cooker.
3. Tambahkan air dengan takaran sedikit kurang dari air menanak nasi pada umumnya.
4. Setelah masak, tuangkan ke dalam talam lalu dibiarkan sampai dingin
5. Haluskan ragi, kemudian taburkan di atasnya.
6. Aduk sampai merata
7. Bungkus adonan tape menggunkan daun pisang atau daun aru.
8. Diamkan selama dua hari dua malam dan letakkan di ruangan tertutup.
9. Tutup rapat di dalam panci supaya hasil fregmentasi raginya merata.
10. Tape siap disantap bersamaan dengan lemang atau ketupat.
![]() |
Proses pencampuran ragi ke dalam adonan beras ketan |
![]() |
Tape yang sudah ditungkus dan disimpan ke dalam panci |
Nah, begitulah cara memasak tape beras ketan yang biasa kami lakukan saat menjelang Ramadan dan di hari lebaran. Jadi, kalau mau lebaran dua hari sebelumnya kami sudah memasak tape sehingga di waktu hari lebaran tapenya bisa masak dengan sempurna.
Perlu diketahui, tape ini bisa bertahan 2-4 hari setelah masak bila disimpan dalam suhu ruangan. Namun, bila dimasukkan ke dalam kulkas bisa tahan sampai 1 minggu lamanya. Semakin lama, tape tersebut mengeluarkan air lebih banyak sehingga tak jarang banyak yang menjadikannya sebagai minuman.
Rasanya mirip seperti minuman bersoda dan bila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak bisa memabukkan. Sebab, hasil fregmentasi dari ragi itu semakin lama makin kuat yang menimbulkan efek seperti minuman berakhol. Nah, begitulah resep memasak tape beras ketan menurut versi keluargaku. Kalau mau lebih jelasnnya bisa tonton video di bawah ini. Bagaimana, tertarik untuk membuatnya jelang lebaran tahun ini?
4 comments
Write commentsAsik nih makan tape beras ketan hitam...tape aku juga suka, apalgi di kampung pas lebaran pasti selalu tersedia di meja2 tetangga....
ReplyOh, tape ketan hitam dimakan pkai ketupat? Baru tau saya.
ReplyBTW daun pembungkusnya itu daun apa? Klo di Jawa daun pisang yg dipakai.
Iya Mas. Makanan spesial di hari lebaran nih, jarang kita temukannya di hari-hari biasa.
ReplyDaun waru Mba, bahasa kami. Kalau nggak ada daun itu baru kami menggunakan daun pisang untuk membungkusnya.
Reply