Alumni Dream Maker 2015 Bentuk Griya Schizofren Chapter Aceh
Tahukah apa itu Schizofren?
Terdengar asing bagi sebagian orang awam, namun sebenarnya kita sangat dekat
dengan kata tersebut, bahkan mungkin ada orang disekitar kita yang mengalami Schizophrenia.
Menurut kamus kedokteran Schizophrenia atau Schizofren ialah istilah untuk
penyakit jiwa yang ditandai dengan terpecahnya kepribadian, jalan pikiran,
emosi dan perilaku. Kalau dalam bahasa kesehariannya disebut dengan gangguan
jiwa atau yang dikenal dengan gila.
Apa anggapan anda saat mendengar kata gila? Atau ada
orang disekitar anda mengalami gangguan jiwa? Tentunya ada yang merasa takut,
ngeri, kasihan bahkan ada yang menganggap hina atau aib. Pandangan seperti
itulah yang terkadang membuat orang gila tidak sembuh-sembuh dari penyakitnya.
Mereka dikucilkan, tidak diterima, bahkan dicap sebagai orang yang tidak
berguna, meskipun mereka sudah sembuh dari gilanya.
Perilaku masyarakat terhadap orang gila pun terkadang tidak
wajar. Mereka dipasung, diikat, ditelantarkan bahkan ada yang diusir karena
malu mempunyai keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Pantaskah kita
memperlakukan mereka seperti itu? Bukankah mereka juga manusia yang membutuhkan
cinta dan kasih sayang dari orang-orang sekitarnya?
Sekarang banyak volunteer atau pemerhati anak, wanita,
atau bahkan kaum miskin. Namun seberapa banyak orang yang prihatin terhadap
orang yang mengalami gangguan jiwa? Adakah kita peduli terhadap kebutuhan,
kepentingan atau kehidupan mereka di masa depan? Seberapa banyak yang tau
bagaimana kehidupan mereka dibalik jeruji besi di rumah sakit jiwa? Bagaimana kalau
seandainya kita berada di posisi mereka, sanggupkah kita menjalani hidup setiap
detik, menit, jam, hari, bulan atau bahkan bertahun-tahun?
Founder Griya Schizofren ; Triana Rahmawati |
Oleh karena itu, Komunitas Griya Schizofren hadir untuk
berbagi dengan mereka yang mengalami gangguan jiwa. Griya Skizofren didirikan oleh
salah seorang pemuda kelahiran solo, Triana Rahmawati. Secara harfiah, arti dari Griya adalah Rumah.
Schizofren sendiri merupakan kepanjangan dari (Social, Humanity and Friendly).
Griya Schizofren adalah komunitas pemuda peduli gangguan jiwa yang berada di
Solo. Dengan bertempatan di Griya PMI yang menjadi panti untuk menampung orang
dengan gangguan jiwa (ODGJ), anak-anak muda yang kuliah di Universitas Sebelas
Maret ini hadir untuk mengisi ruang kesendirian para ODGJ karena hidup sebatang
kara tanpa sanak saudara. Bersama dengan
teman-temannya, beliau mendirikan komunitas peduli kepada orang yang mengalami
gangguan jiwa. Mereka merawat orang-orang yang mengalami gangguan jiwa yang
berada di panti dan kemudian diberdayakan menjadi orang yang kreatif. Sehingga bisa
mengahasilkan kerajinan seperti bros, gantunan kunci dan berbagai macam
lainnya.
Konsep berbagi dan memberdayakan inilah yang akan dilakukan oleh para relawan yang tergabung di Griya SchizofrenChapter Aceh. Dilatar belakangi oleh pengalaman salah seorang peserta almuni Dream Maker 2015 yang pernah melakukan praktek profesi di Rumah Sakit Jiwa Aceh, konsep yang digagas oleh Griya Schizofren sangat cocok diterapkan kepada pasien jiwa yang ada di rumah sakit jiwa, karena banyak pasien jiwa yang sudah sembuh namun tidak diterima atau dijemput oleh keluarganya lagi, sehingga menjadi pasien tetap rumah sakit jiwa. Padahal mereka mempunyai kemampuan yang luar biasa, namun masyarakat dan lingkungan sulit untuk mempercayai dan menerima mereka. Oleh karena itu Griya Schizofren akan memberdayakan mereka sesuai minat dan keahlian yang mereka miliki.
Saat kunjungan pertama relawan Griya Schizofren ke Rumah Sakit Jiwa Aceh, sudah mendapat sambutan luar biasa dari pasien jiwa. Mereka sangat senang jika ada orang yang peduli dengan mereka. Salah seorang pasien jiwa, sebut saja namanya D berharap ada kunjungan-kunjungan berikutnya dari relawan Griya Schizofren. Apalagi Bpk D sangat senang dengan bahasa jepang. Saat salah seorang relawan mengucapkan satu kata dengan bahasa jepang dia pun menjawabnya dengan berbagai kata bahasa jepang. Beliau sangat senang jika ada orang yang mau berbicara dan mengajarkannya bahasa jepang.
Konsep berbagi dan memberdayakan inilah yang akan dilakukan oleh para relawan yang tergabung di Griya SchizofrenChapter Aceh. Dilatar belakangi oleh pengalaman salah seorang peserta almuni Dream Maker 2015 yang pernah melakukan praktek profesi di Rumah Sakit Jiwa Aceh, konsep yang digagas oleh Griya Schizofren sangat cocok diterapkan kepada pasien jiwa yang ada di rumah sakit jiwa, karena banyak pasien jiwa yang sudah sembuh namun tidak diterima atau dijemput oleh keluarganya lagi, sehingga menjadi pasien tetap rumah sakit jiwa. Padahal mereka mempunyai kemampuan yang luar biasa, namun masyarakat dan lingkungan sulit untuk mempercayai dan menerima mereka. Oleh karena itu Griya Schizofren akan memberdayakan mereka sesuai minat dan keahlian yang mereka miliki.
Saat kunjungan pertama relawan Griya Schizofren ke Rumah Sakit Jiwa Aceh, sudah mendapat sambutan luar biasa dari pasien jiwa. Mereka sangat senang jika ada orang yang peduli dengan mereka. Salah seorang pasien jiwa, sebut saja namanya D berharap ada kunjungan-kunjungan berikutnya dari relawan Griya Schizofren. Apalagi Bpk D sangat senang dengan bahasa jepang. Saat salah seorang relawan mengucapkan satu kata dengan bahasa jepang dia pun menjawabnya dengan berbagai kata bahasa jepang. Beliau sangat senang jika ada orang yang mau berbicara dan mengajarkannya bahasa jepang.
Kunjungan Pertama Griya Skizofren Chapter Aceh |
Begitulah sedikit gambaran tentang komunitas ini. Berkat semangat
dan jiwa sosial yang tinggi dari para Alumni Dream Maker 2015, terbentuklah
sebuah wadah atau komunitas yang peduli terhadap orang-orang yang mengalami
gangguan jiwa, yaitu Griya Schizofren Chapter Aceh. Bagi teman-teman yang
tertarik bergabung dengan komunitas ini silahkan hubungi no (0852 6008 0834).
Atau bagi yang ingin menyumbangkan sesuatu baik berupa barang dan yang lainnya
untuk pasien jiwa bisa diberikan melalui komunitas ini.
“Berbagilah karena Allah akan membalasnya”
By: Griya Schizofren Chapter Aceh
Note :
Untuk
teman2 Griya Schizofren, kita ada forum diskusi di hari minggu, 19 April 2015, jam 14.30, di Na Coffe simpang mesra, mohon
kehadirannya ya. Bagi yang ingin tau Griya Schizofren lebih jauh silahkan
datang, terbuka untuk umum.
Kunjungan
Griya Schizofren setiap hari jumat, pukul 08.00 s.d selesai di Rumah Sakit Jiwa
Aceh.
4 comments
Write commentswow keren...
Replysemangat kawan..
Wow kerennya. Benar sekali orang yang punya gangguan kejiwaan dan depresi sering dikucilkan efeknya penyakit mereka yang derita bertambah parah. Bagi masyarakat itu masih dianggap aib. Maju terus schizoffren aceh
ReplyYups.., pastinya dong semangat!
ReplyIya iqbal, ntar kapan2 gabung sama kitalah, biar ajarain mereka nge-blog hehehehe
Reply