ARTIKEL

Sabtu, November 17, 2012 0 Comments A+ a-

Trend Menggunakan Sepeda
Sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Udara
Oleh Yelli Sustarina
 

Pencemaran udara yang semakin meningkat akibat dari kegiatan manusia seperti pengunaan kendaraan bermotor, telah membuat manusia sadar akan pentingnya menjaga dan mencintai lingkungan. Pengurangan penggunaan kendaraan bermotor merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga kebersihan udara. Para pencinta bumi dan lingkungan mulai melirik sepeda kembali untuk digunakan sebagai alat transportasi, sehingga pengggunaan sepeda semakin menjadi sebuah trend saat ini.
Banyaknya komunitas pencinta sepeda menjadi bukti konkrit bahwa masyarakat sudah mulai memperhatikan keadaan bumi dan lingkungan. Penggunaan sepeda belakangan ini tidak hanya sebagai pilihan hobi, tetapi jiga digunakan sebagai alat transportasi untuk pergi dan pulang dari tempat kerja. Sepeda yang merupakan salah satu alat transportasi pada zaman era 80-an ini, sekarang sudah menjadi salah satu pilihan kendaraan favorit bagi para pencinta lingkungan. Dengan dilatar belakangi oleh gaya hidup go green, sepeda dipercaya sebagai alat transportasi yang hemat energi, biaya, dan sekaligus menyehatkan tubuh.

Komunitas Bersepeda
Trend bersepeda semakin marak di karenakan munculnya komunitas  bike to work yang di pelopori oleh Toto sugito. Beliau  bertekad menggunakan sepeda untuk mengurangi polusi di indonesia dan menggalang teman-temannya untuk menggungakan sepeda ke kantor, sehingga terbentuklah komunitas bike to work (B2W). Bersama para anggota B2W, ia mencoba kampanye pertama B2W yang dihadiri oleh 150 pesepeda pada tanggal 6 Agustus 2004. Setelah itu setiap bulan B2W aktif mengadakan kampanye rutin. “Dalam kampanye itu mereka memakai jargon ’Bintaro-Kuningan Satu Jam Saja’ agar menarik perhatian.
     
Selain itu ada juga komunitas bike to campus yang sudah diterapkan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Indonesia. Mereka menggerakkan kegiatan bersepeda, dengan diresmikannya layanan sepeda kampus bertema UGM Ngepit. UGM Ngepit adalah himbauan untuk bersepeda bagi aktivitas akademika Universitas Gadjah Mada. Kegiatan bersepeda pun digerakkan sebagai upaya UGM untuk mengurangi gas emisi bahan bakar kendaraan yang menyebabkan polusi udara di lingkungan kampus. Kemudian UGM mulai tahun ajaran 2011/2012 menghimbau mahasiswa barunya untuk bersepeda ke kampus. Sarana yang mendukung seperti layanan sepeda kampus, stasiun sepeda kampus, jalur alternative sepeda dan kantong parkir kendaraan pun mulai disediakan di setiap unit kerja yang ada di UGM.

Pemberlakuan “Car Free Day” (CFD)
Pemerintah daerah juga membantu maraknya pengguna sepeda dengan adanya pemberlakuan “car free day” (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor. Pemerintah menetapkan CFD di kota-kota besar di Indonesia, sebagai ajang sosialisasi pada masyarakat. Pada hari bebas kendaraan bermotor, kendaraan bermotor dilarang melintas. Selama beberapa jam, jalanan menjadi milik para pejalan kaki dan pengguna kendaraan tanpa mesin, baik sepeda, becak, sepatu roda, otopet, dan lain sebagainya. Pada 22 September adalah hari yang ditentukan sebagai perayaan “Car Free Day International”. Lebih dari 150 negara ikut berpartisipasi dalam kegiatan bersepeda, atau sekedar berjalan kaki di jalan utama, di pusat kota, yang biasanya dipenuhi dengan kendaraan bermotor.
 

Hal ini di maksudkan untuk menurunkan ketergantungan terhadap kendaraan bermotor, dan menjadi waktu khusus dimana ruas-ruas jalan terpadat di kota bebas dari polusi udara. Di Indonesia sendiri “Car Free Day” sudah dilaksanakan selama satu decade. Hari bebas kendaraan bermotor telah diterapkan di banyak tempat pada hari Sabtu atau Minggu. Kota-kota seperti Jakarta, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Bandung, Palangkaraya, bahkan Aceh pun telah melaksanakan CFD ini.
Kegiatan Car Free Dayakini berupaya mengurangi pencemaran udara yang telah tercemari oleh asap kendaraan bermotor. Berdasarkan beberapa penelitian oleh kalangan ahli lingkungan, terukur setelah kegiatan Car Free Day bahwa gas polutan turun secara signifikan diantaranya CO berkurang 67%, NO berkurang 80% dan debu berkurang 34%.
      Trend penggunaan sepeda yang semakin banyak di karenakan sering di adakan acara-acara besar seperti fun bike untuk menambah peminat pengguna sepeda. Acara fun bike menjadi salah satu acara yang sangat di tunggu-tunggu oleh para pencinta sepeda, selain hadiahnya yang menarik acara ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat bahwa dengan bersepada bisa mengurangi dampak polusi udara. 

Manfaat Menggunakan Sepeda
Bersepeda kini tidak hanya menjadi sarana olahraga semata, melainkan sebuah gaya hidup. Banyak manfaat yang diperoleh dari bersepeda. Satu diantaranya adalah menyehatkan tubuh, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor yang tak banyak memiliki waktu luang untuk berolahraga. Bersepeda, kini dipilih menjadi cara beraktivitas yang sehat menuju ke tempat pekerjaan. Penggunaan sepeda ke tempat kerja atau bike to work telah mengurangi penyumbangan polutan udara akibat transportasi yang menghasilkan bahan bakar, sehinga udara tidak terlalu kotor oleh asap kendaraan bermotor.
Manfaat menggunakan sepeda juga bisa mengurangi kemacetan yang saat ini menjadi masalah di kota-kota besar. Kemacetan ini disebabkan oleh volume penggunaan kendaraan yang melebih batas ambang, dengan menggunakan sepeda di harapkan volume penguna kenderaan bermotor berkurang  dan kemacetan pun bisa teratasi. Selain itu penggunaan sepeda  bisa menghemat biaya transportasi seperti pembelian BBM, dan juga menghemat waktu perjalanan. 
Hal ini dapat dijadikan sebuah trend positif yang harus dilestarikan dan dipertahankan. Trend bersepeda dapat dijadikan sebagai upaya pengurangan penggunaan kendaraan bermotor yang diharapkan bisa mengurangi pencemaran udara, sehingga akan terwujudnya bumi dan lingkungan yang bersih serta  terbebas dari zat-zat pencemar udara.

 Penulis adalah Mahasiswa PSIK Universitas Syiah Kuala.