Memaknai Pergantian Tahun

Kamis, Desember 31, 2015 0 Comments A+ a-


Oleh Yelli Sustarina

“Tahun baru akan menjadi usang digerus waktu bila dibiarkan kosong tanpa karya - Hari baru hanyalah pengulangan hari biasa bila tidak diisi dengan makna”

Setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam memaknai setiap pergantian tahun. Tahun baru biasanya merupakan moment yang tepat digunakan untuk melihat pencapain yang didapat pada tahun sebelumnya. Sebagian orang beranggapan bahwa tahun baru adalah tahun yang mempunyai banyak peluang dan kesempatan, dengan begitu mereka membuat perencanaan dan target yang akan di lakukannya. Ada juga yang memandang tahun baru sesuatu hal yang biasa saja dan tidak perlu dianggap spesial. Namun yang penting ialah bagaimana kita bisa memaknai moment pergantian tahun ini dengan berpikir positif dan berusaha lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Perayaan dalam menyambut datangnya tahun baru hanyalah sia-sia, jika tidak dimaknai maksud dari perayaan tersebut. Banyak yang sekedar ikut-ikutan merayakan tahun baru, tanpa tujuan yang jelas kenapa ia merayakannya. Kalaulah perayaan itu merupakan suatu bentuk hal positif seperti dzikir, intropeksi diri, dan lain-lainnya yang berguna, tentulah mendapatkan makna yang baik untuk mengawali tahun baru. Tapi kalau perayaan itu di lakukan dalam bentuk yang merusak moral seperti mengadakan pesta miras atau lainnya yang tidak berguna, tiada makna yang di dapat bahkan malah memperburuk perjalanan hidup ke depan. Untuk mengawali tahun baru kali ini, coba kita lihat sejenak ke belakang, apa yang sudah dilakukan. Dan mari kita membuat perencanaan terhadap hidup yang diingiinkan di masa depan.


Masa Lalu

Ada pepatah yang mengatakan masa lalu biarlah berlalu. Kalimat ini perlu ditekankan bahwa masa lalu itu tidak bisa kembali lagi ke masa sekarang. Ia hanya menjadi sebuah kenangan yang pernah dilalui, terkadang indahnya pengalaman masa lalu membuat kita ingin merasakan kembali ke masa itu, dan kadang juga pengalaman buruk membuat kita ingin selalu melupakannya. Hidup tidak bisa hanya berfokus menatap masa lalu, karena hal itu dapat mempengaruhi kehidupan masa sekarang. Berfokus ke masa lalu sama halnya mengendara dengan melihat terus-menerus kaca spion tanpa memperdulikan jalan di depan. Akibatnya kegagalan dalam menjalani hidupun tak terelakan.

Dalam memaknai tahun baru, masa lalu dapat dijadikan bahan renungan atau intropeksi diri, bukan meratapi kegagalan atau terlena dengan pencapaian yang di dapat tahun lalu. Dengan melihat catatan yang di torehkan di masa lalu, kita akan mengetahui di mana posisi kita saat ini, seberapa dekat dengan tujuan hidup yang kita buat, dan apa saja yang telah dilakukan. Ini lah yang disebut dengan muhashabah diri. Intropeksi diri sebelum memasuki tahun baru, penting untuk di lakukan supaya dapat dijadikan pelajaran dan menjadi sebuah pengalaman ketika melangkah atau megambil sebuah keputusan.

Kegagalan dalam memaknai masa lalu membuat seseorang takut untuk mengambil peluang dan mencobanya. Sehingga hidup selalu dihantui masa lalu yang menghambat pencapaian di masa sekarang. Menurut teori Psikoanalisis yang dikemukakan oleh Sigmund Freud bahwa manusia tidak akan terlepas dari masa lalunya, kejadian masa lalu akan terus membekas dalam pikiran manusia yang mempengaruhi prilaku, emosi dan sikapnya selama bertahun-tahun. Wajar kalau pengalaman baik atau buruk di masa lalu akan menentukan pandangan orang terhadap masa sekarang dan yang akan datang. 

Jadi, bagaimana kita memaknai masa lalu tersebut? Masa lalu merupakan peristiwa yang tidak bisa diubah, sekuat apa pun kita meminta dan memohon waktu itu tidak akan pernah kembali. Yang perlu kita perbaiki ialah mengubah cara pandang ke arah berfikir positif. Dengan berfikir positif peristiwa buruk yang tidak menyenangkan di masa lalu akan hanya menjadi sebuah kenangan dan pembelajaran untuk berhati-hati dalam melangkah. Seperti yang di lakukan oleh Oprah Winfrey, wanita kulit hitam pembawa talk show yang paling terkenal di dunia. Masa lalunya tidak di jadikan sebuah beban fisik untuk membuatnya melangkah maju dan meraih kesuksesan besar. Padahal masa lalunya yang suram dan bahkan pernah mengalami korban pemerkosaan, tentunya sangat sulit bagi beliau dalam menghadapi tantangan hidup tersebut. Tapi dengan memutarbalikan setiap kegagalan dan tidak berlarut dengan peristiwa traumatisnya ia mampu membuktikan bahwa masa lalu itu suatu hal yang tidak perlu di tangisi dan siapa saja mampu meraih kesuksesan termasuk dirinya. 


Sekarang dan Masa Depan

Apa yang dilakukan sekarang ialah gambaran di masa depan. Ibarat sebuah perlombaan lari, agar bisa menjadi seorang pemenang tentunya harus mau berada di garis strat. Tanpa pernah berada di garis start mustahil akan bisa memenangkan perlombaan. Sama halnya dengan perjalanan hidup yang kita jalani, apa yang ingin di capai 3 atau 5 tahun kedepan tentuntnya dimulai dari sekarang. Ketika memasuki awal tahun, hal yang paling tepat dilakukan ialah membuat perencanaan dan tujuan hidup atau biasa disebut dengan peta perjalanan hidup. Sehingga kita tidak akan buta arah dan tersesat dalam menuju impian.

Memiliki tujuan dan impian berarti merancang masa depan untuk bekerja sesuai dengan keinginan kita. Tujuan dan impian membuat kita semangat dalam melakukan pekerjaan, sehingga kita terdorong untuk melakukan hal terbaik di setiap perjalanan hidup yang di tempuh. Sebuah penelitian yang di lakukan oleh Mark McCormack kepada para lulusan MBA di Harvard Business School, para lulsan MBA di tanya, “apakah anda telah menyusun suatu rencana yang jelas, spesifik, dan tertulis tentang masa depan? Hasil dari penelitian selama tahun 1979-1989 itu menyimpulkan bahwa lulusan yang membuat tujuan dan impiannya mempunyai penghasilan 10 kali lipat di bandingkan lulusan MBA lainnya yang tidak membuat tujuan dan impian. Jelas bahwa pentingnya membuat tujuan dan impian akan mengatarkan kita ke kehidupan yang lebih baik dan sesuai keinginan.

Sekarang ialah waktu yang tepat untuk menuliskan perencanaan, tujuan dan impian yang akan di raih di masa depan. Jangan hanya sekedar ikut-ikutan dalam merayakan tahun baru jika tidak mengetahui maknanya. Bukankah setiap tahun baru berarti sisa umur kita semakin sedikit. Jadi, gunakanlah sisa umur itu dengan melakukan hal-hal yang berguna, penuhi dengan karya, dan jangan biarkan tahun baru ini berlalu begitu saja tanpa ada perubahan diri ke arah yang lebih baik. Karena apa yang dilakukan di dunia ini akan diminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat. “Selamat tahun baru, penuhi dengan semangat baru”.