Cicah Mengkudu Makanan Pemersatu di Kampungku
Mengkudu makanan favorit pemuda di kampungku |
Mengkudu buah yang dikenal dengan kaya manfaat ini, ternyata menjadi makanan pemersatu di kampungku. Walaupun rasanya kurang enak karena baunya yang menyengat dan rasa pahit yang melekat pada dagingnya, tapi banyak orang yang memakan buah mengkudu karena untuk mendapatkan khasiatnya, yaitu sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mengobati tumor.
Namun, buah mengkudu di kampungku Air Sialang, Samadua, Aceh Selatan tidaklah dikonsumsi sebagai obat, tapi sebagai makanan favorit bagi muda/mudi. Buah mengkudu yang kami olah menjadi cicah (anyang) mengkudu, dapat menjadi daya tarik untuk mengumpulkan muda-mudi di kampungku dan menjadi kuliner juara mengalahkan makanan lainnya.
Mengkudu yang sudah diolah menjadi cicah |
Biasanya kami membuat cicah mengkudu ketika ada kenduri, di hari libur, atau saat kami ingin berkumpul dengan teman-teman yang biasanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Jika di Jepang ada budaya ngeteh sebagai cara untuk mempersatu, atau di Indonesia umumnya menggunakan cara ngopi untuk mempersatu, di kampungku menggunakan cara mencicah mengkudu sebagai ajang pemersatu.
Cicah mengkudu kami olah secara bersama-sama dan memakannya pun juga sama-sama. Inilah cara mempersatukan kami para pemuda-pemudi di kampung Air Sialang. Dari proses mengambil buah mengkudu, mengupasnya, membuat bumbunya, dan membagikannya satu persatu ke piring masing-masing setiap orang sudah menyatukan ikatan sosial di anatara kami.
Mengupas buah mengkudu haruslah dilakukan secara bersama-sama |
Tradisi mencicah mengkudu ini sudah ada sejak lama, khususnya bagi para muda-mudi di Kampung Air Sialang. Biasanya setiap orang mempunyai bagian pekerjaannya masing-masing. Bagi laki-laki bertugas mencari buah mengkudu dan mengambilnya di atas pohon.
Buah mengkudu yang sudah terkumpul kemudian diserahkan kepada perempuan untuk dikupas kulitnya. Saat mengupas buah mengkudu haruslah dilakukan secara beramai-ramai karena buah mengkudu yang terlalu lama dikupas akan mengubah rasa citranya menjadi semakin pahit.
Mengkudu yang dicincang direndam menggunakan air bersih supaya getahnya hilang dan tidak gatal lagi saat dimakan |
Buah mengkudu yang telah dikupas kulitnya lalu dicincang kecil-kecil seperti dadu. Setelah semuanya tercincang, buah mengkudu tersebut dicuci dengan air bersih sampai berkali-kali. Setelah itu ditiriskan airnya sampai kering.
Kemudian ada bagian yang khusus untuk mengolah bumbu, biasanya orang yang sudah berpengalaman dan biasa membuat bumbu tersebut. Karena menurut kepercayaan masyarakat di kampungku, emang ada tangan orang yang khusus untuk mengolah bumbu sehingga cicah mengkudu tersebut semakin enak.
Bumbu untuk cicah mengkudu |
Bumbu yang diolah berupa terasi yang dipanggang, lalu cabe merah dan cabe rawit secukupnya digiling secara manual menggunakan tangan pakai batu giling. Terasi yang suda dipanggang tersebut kemudian digiling bersaamaan dengan cabe.
Selanjutnya buah mengkudu yang sudah dicincang dan ditiriskan airnya, ditaburkan garam dan irisan jeruk nipis supaya menambah rasa. Setelah itu barulah masukkan campuran bumbu yang sudah diolah ke dalam mengkudu tersebut.
Kalau aku melihat foto ini, air liurku pun mulai banyak pertanda aku sangat selera memakannya |
Inilah makanan yang kami sebut sebagai cicah mengkudu. Kenapa dibilang sebagai pemersatu? Karena dari cara pengolahannya dilakukan secara bersama-sama, hingga makannya pun juga sama-sama.
Terkadang kami makannya sambil rebutan atau makannya secara bersama-sama dalam satu wadah besar. Dengan cara seperti ini kedetakan emosional kami antar sesama pemuda kampung pun terjalin sehinga kami saling menganal antara satu dengan yang lainnya.
Penasaran bagaimana rasanya? :D |
Perkara rasa, jangan ditanya. Inilah makan terlezat yang ada di kampungku dan sangat dirindukan bila aku pergi merantau jauh. Maka setiap kali aku pulang kampung, cicah mengkudulah yang dapat mempersatukanku dengan teman-teman di kampungku.
Bagi yang penasaran untuk mencoba cicah mengkudu makanan pemersatu dari kampungku ini, cobalah ajak teman-temannya untuk mempraktekkan resepnya.
Bahan utama:
– Mengkudu muda
Bumbu halus:
– Cabe
– Terasi yang sudah dipanggang atau katapang
Bumbu tabur:
– Garam
– Jeruk nipis
Cara membuat cicah.
1. Kupas buah mengkudu potong kecil-kecil.
2. Cuci mengkudu yang sudah dipotong dengan bersih dan tiriskan airnya.
3. Bumbu halus yang sudah digiling masukkan ke dalam potongan mengkudu secara keseluruhannya.
4. Kupas kulit jeruk nipis dan masukkan ke dalam potongan mengkudu.
5. Taburi garam secukupnya.
6. Aduk rata sampai semua bumbu tercampur dengan semua potongan mengkudu.
7. Cicah mengkudu pun siap disajikan.
Catatan:
1. Bumbu halus disesuaikan dengan porsi buah mengkudu
2. Saat mengupas mengkudu hendaknya jangan terlalu lama supaya tidak mengubah citra rasa mengkudunya.
8 comments
Write commentsenak kayaknya…..mantap
Replykearifan lokal yg perlu dipertahankan
ReplyMirip rujak ya makanannya sebenernya. Aku kebayang rujak liat bumbunya
ReplyBanget, makanan favorit kami di kampung :D
ReplyIya mbak, jika perlu dipatenkan nanti :D
ReplyKurang lebih begitu, tapi ini pakai terasi :D
Replywah mantap deh pada suka mengkudu :)
ReplyIya, suka banget mbak.😁
Reply