Pentingnya Belajar Literasi pada Masa Kekinian
Dialog literasi yang diadakan oleh KOHATI BADKO HMI Aceh |
Dalam minggu lalu, sudah dua kali aku mengikuti kegiatan diskusi literasi, pertama tentang “Membangun Semangat Literasi Perempuan di Tengah Arus Kekinian” yang diadakan oleh para perempuan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Banda Aceh pada 17 September 2017, Dan kedua di kegiatan Festival Tik Aceh 2017 yang diadakan oleh Kominfo melalui kegatain SiBerkreasi pada tanggal 20 September 2017.
Sebelumnya aku juga sudah sering mendapatkan pelatihan tentang lirterasi. Emang seberapa penting sih kita mengetahui tentang literasi? Bahkan di bulan September ini isu literasi menjadi topik perbincangan di acara seminar, workshop, surat kabar, blog, dan media digital lainnya.
Literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis. Namun pada masa kekinian literasi tidak hanya mencakup dua bagian di atas, ditambah lagi memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dari pencitraan media.
Berikut beberapa alasan pentingnya belajar literasi pada masa kekinian.
1. Menangkal Informasi Hoax
Tidak bisa dipungkiri bahwa informasi yang berseliweran di internet kebanyakan mengandung hoax, bahkan kita dibuat cemas dengan informasi seperti itu.
Pernahkah kamu mendengar berita heboh tentang penculikan anak yang baru-baru ini terjadi? Menurut berita tersebut, si penculik mengambil organ tubuh si anak dan dipotong-potong? Ngeri banget ya.
Sontak berita itu mengegerkan para orang tua yang mempunyai anak, bahkan ada yang tidak mengizinkan anaknya ke mana-mana, termasuk bersekolah.
Berbagai berita dengan foto-foto mengerikan tentang aksi ini terus bergulir, tidak terbendung melalui media sosial dan pesan Whats App, Line, serta BBM.
Alih-alih mencari kebenaran informasi, secara suka rela kita menyebarkan pesan ini seakan lingkungan di luar sana begitu kejam, kenapa hal ini bisa terjadi? Nah, itu dia, karena mereka tidak paham tentang dunia literasi.
Literasi digital adalah ketertarikan seseorang untuk memanfaatkan teknologi dalam menyebarkan informasi yang tepat dan akurat kepada masyarakat.
2. Mengenal Dampak Negatif Internet
Dunia literasi tidak hanya mengajarkan kita melek media tanpa mengetahui dampaknya. Saat mengikuti kegiatan Festival Tik salah satu pemateri Hilman Al Madani menjelaskan berbagai dampak negatif internet yang membuat mata kita terbelalak mendengar fakta yang disampaikannya.
Workshop program internet cerdas di kegiatan Festival TIK Aceh 2017 |
Salah satunya yaitu paparan sinar biru yang dapat menggangu berbagai fungsi tubuh. Kita pasti pernah ya, ketika sedang tidur tiba-tiba terbangun, lalu langsung pegang smartphone untuk melihat pemberitahuan dari akun madia sosial yang kita punya. Ayo ngaku? Jujur, aku pernah.
Saat keadaan sekitarnya gelap, lalu datang serberkas sinar dari layar smartphone yang mengandung sinar biru, maka ini akan membingungkan otak. Produksi melatonin di otak pun terganggu yang berakibat pada gangguan siklus tidur.
Selain itu, sinar biru juga akan menipiskan lapisan kulit mata karena seringnya paparan sinar tersebut, jika dalam jangka waktu panjang, akumulasi dari paparan sinar biru yang masuk ke mata dapat mempercepat terjadinya degenerasi makula.
Makula adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai penglihatan tengah. Orang yang mengalami degenerasi makula akan mengalami gangguan penglihatan dan jika tidak diatasi segera, maka akan mengakibatkan kebutaan.
Jadi, bagaimana kita tahu mengalami gejala degenerasi makula ini? Caranya, tarik garis lurus, lalu kamu pandangi garis tegak lurus tersebut. Jika garis tersebut terlihat goyang-goyang, selamat! you are next macular degeneration one.
Mengerikan bukan? Belum lagi dampak fisik lainnya yang membuat kita takut menggunakan internet. Tapi semua itu perlu kita pelajari supaya tidak kecanduan.
3. Memotivasi Diri untuk Menjadi Kreator
“Untuk mengurangi konten negatif, kita perlu menciptakan konten positif” begitu salah satu point yang disampaikan pemateri di kegiatan Festival Tik. Tentunya untuk membuat konten positif ini, kita dituntut untuk menjadi seorang kreator.
Ini bagian dari hasil kreasi yang aku punya,
bolehlah untuk kreator pemula, hehehe
Saat ini kreator di perhelatan dunia digital Indonesia hanya 1%, komentator 9%, dan selebihnya pengamat. Artinya sebanyak 90% dari pengguna internet di Indonesia, hanya menikmati informasi yang disediakan internet. Jadi, butuh banyak kreator lagi untuk membuat konten positif.
Dengan mengetahui literasi digital, kita bisa mengetahui konten yang mana saja bisa di seberluaskan ke media sosial, sehingga mendatangkan manfaat.
Dengan begitu, kita menghasilkan pendapatan dari media yang kita gunakan. Misalnya bisa menjadi jurnalis warga, kamu bisa memosting video kamu di youtube dan dilihat banyak orang. Jika kamu sering melakukan itu, maka orang akan mengenalmu. Ketika kamu sudah dikenal banyak orang, tidak menutup kemungkinan ada perusahaan televisi yang menawarkan untuk menjadi wartawan sungguhan, atau bisa juga memasang iklan di akunmu.
Sekarang ini, profesi youtuber itu sangat menguntungkan lo, karena semakin banyak pengunjung yang melihat video mereka, maka pundi-pundi rupiah akan masuk ke kantong mereka.
Sekarang ini, profesi youtuber itu sangat menguntungkan lo, karena semakin banyak pengunjung yang melihat video mereka, maka pundi-pundi rupiah akan masuk ke kantong mereka.
4. Cermat Menggunakan Internet
Tidak semua yang menggunakan internet itu karena keperluan atau kebutuhan. Umumnya dilatarbelakangi karena unsur kesenangan dan supaya terlihat kekinian. Jadinya internet ibarat lapak untuk memublikasi diri, sehingga ruang privasi pun dipertontonkan di depan umum.
Tanpa pilih-pilih semua data diri disebarkan di internet. Inilah sumber dari malapetaka jika kita tidak cermat menggunakan internet. Kesempatan untuk melakukan kejahatan terbuka lebar bagi para hacker dan cybercrime.
Hal ini tentunya tidak mau terjadi pada kamu kan? Beruntunglah bagi kamu yang pernah mengikuti pelatihan literasi digital, karena dapat menambah pengetahuan tentang penggunaan internet dengan cermat.
Meskipun sudah sering mengikuti kegiatan literasi, baik acara seminar, workshop, diskusi, atau pun dialog, tak pernah bosan bagiku untuk menghadirinya.
Kegiatan seperti ini sangat penting bagi kamu untuk mengetahui literasi di masa kekinian, karena jika tidak, rugi rasanya hidup ini. Bukan menambah pahala, tapi memperbanyak dosa, bukan beruntung, malah jadi buntung karena ditipu oleh penjahat internet atau mengalami masalah kesehatan akibat kecanduan internet.
Dengan belajar literasi, kita bisa lebih cermat menggunakan internet sehingga kita pun mendapatkan manfaat dari internet tersebut. Oleh karena itu lah setiap ada seminar literasi, aku sangat bersemangat untuk menghadirinya, karena setiap kegiatan pasti ada hal yang baru kita dapatkan dan tentunya juga mendapat kenalan baru.
Kegiatan seperti ini sangat penting bagi kamu untuk mengetahui literasi di masa kekinian, karena jika tidak, rugi rasanya hidup ini. Bukan menambah pahala, tapi memperbanyak dosa, bukan beruntung, malah jadi buntung karena ditipu oleh penjahat internet atau mengalami masalah kesehatan akibat kecanduan internet.
Dengan belajar literasi, kita bisa lebih cermat menggunakan internet sehingga kita pun mendapatkan manfaat dari internet tersebut. Oleh karena itu lah setiap ada seminar literasi, aku sangat bersemangat untuk menghadirinya, karena setiap kegiatan pasti ada hal yang baru kita dapatkan dan tentunya juga mendapat kenalan baru.
Tu kan, dapat kenalan dengan orang Kominfo |
8 comments
Write commentsSebenarnya, yg dimaksud arus kekinian itu gimana ya yel?
ReplyWah...udah nulis aja tentang FesTik. Keren Yel!
ReplyZamannya milenial bg, :D
ReplyHehehe, mumpung masih segar ingatannya kak. :)
ReplyAnalisis hoax penting banget nih, soalnya orang Indonesia itu reaktif dan mudah termakan omongan orang tanpa lebih dulu kroscek.
ReplyIya benar banget, sangat sering tertipu dengan informasi hoax.
Replymari menjadi yang 1% itu, semangat!
ReplyIya, harus semangat pastinya :)
Reply