Dompet Dhuafa Pencetak Social Entrepreneur Muda

Jumat, Juni 24, 2016 0 Comments A+ a-

Awalnya saya mengira Dompet Dhuafa ialah lembaga penyaluran zakat dari masyarakat, untuk kaum dhuafa seperti lembaga zakat lainya. Pikiran itu berubah ketika saya mengikuti Seleksi Social Entrepreneur Camp 2016 yang diadakan oleh Dompet Dhuafa.


Saya sempat ragu, apakah kegiatan ini benar didanai oleh Dompet Dhuafa, atau lembaga ini hanya pelengkap dari kegiatan ini. Kemudian saya mencoba memastikan info ini dengan membuka website Social Entrepreneur Academic (SEA). Setelah saya pelajari ternyata Social Entrepreneur Camp  adalah salah satu program dari Dompet Dhuafa yang nantinya akan diikutkan ke SEA.
SEA adalah salah satu program Dompet Dhuafa dalam bidang ekonomi
Masih belum paham dengan hal itu, saya mencari informasi lebih dalam lagi mengenai program Dompet Dhuafa, dan apa hubungannya dengan kegiatan entrepreneur. Dari situ saya digiring ke website Dompet Dhuafa. Sekilas dari penjelasan di profilnya, Dompet Dhuafa ialah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia, yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF. 

Dompet DhuafaSocial Entrepreneurship
 
Lembaga ini menyalurkan zakat dengan cara lebih produktif, dan membaginya menjadi beberapa bidang seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi dan pengembangan sosial. Social Entrepreneur Camp  merupakan bagian dari bidang ekonomi yang bertujuan mendampingi masyarakat melalui program menciptakan lahan pekerjaan dengan memberdayakan masyarakat, sehingga mereka dapat mandiri secara finansial. Intinya program ini akan membentuk entrepreneur muda dan lapangan kerja baru yang usahanya akan didampingi selama satu tahun.
Saya pun ikut mendaftar di program ini, dengan membawa konsep usaha pemberdayaan perempuan dengan usaha merajut tas, akhirnya saya lulus sampai ke tahap pitching. Untuk wilayah bagian Sumatera bertempat di Kantor Dompet Dhuafa Sumatra Utara, Jln Setia Budi No 115, Kec. Medan Sunggal, Sumatera Utara. Saat itu hanya 4 orang yang lulus seleksi ke tahap pitching. Menurut panitia, tahun-tahun sebelumnya belum pernah ada yang lulus seleksi untuk Wilayah Sumatera, dan kali ini pertama mereka melakukan seleksi pitching untuk peserta yang ada di Wilayah Sumatera.
Photo bersama panelis dan peserta pitching di kantor Dompet Dhuafa Medan
Suatu kebanggaan bagi saya bisa lulus sampai ke tahap pitching, setelah melewati seleski berkas profile usaha sebelumnya. Saya mempersentasikan konsep usaha di depan para panelis dengan “Yellsaints Rajut” sebagai nama usahanya. Setelah presentasi, akhirnya para panelis memutuskan untuk melakukan survei ke lokasi usaha. Dari 4 orang peserta pitching, 3 orang yang diputuskan untuk ke tahap survei lokasi. Kami pun berangkat malam itu juga menuju ke tempat usaha saya di Desa Air Sialang Hilir, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh.
Dari Kota Medan Sumatera Utara menuju ke Aceh Selatan, membutuhkan waktu 10 jam perjalanan melalui jalur darat. Cukup melelahkan rasanya, apalagi salah satu panelis yang ikut survey mengeluhkan “koq nggak sampai-sampai ya mbak?”. Saya hanya bisa tersenyum, dan mengatakan sebentar lagi akan sampai di desa saya.
Sesampai ke lokasi usaha, sudah ada ibu-ibu yang menunggu sambil merajut tas. Mereka pun menjamu kedatangan kami, dan saya merasa sangat bahagia karena bisa didatangi oleh tim Dompet Dhuafa dan bertemu langsung dengan para pengrajin yellsaints rajut.
 Mereka (tim panelis) mewawancari para pengrajin dan saya sebagai perintis usaha yellsaints rajut. Selama kurang lebih 2 jam mereka berada di rumah usaha yellsaints rajut sambil melihat aktivitas para pengrajin. Dalam hati kecil saya berharap, semoga saya bisa lulus ke tahap berikutnya, supaya usaha yellsaints rajut bisa berkembang lagi dan menambah para pengrajin yang mayoritasnya ibu-ibu rumah tangga dan pelajar.
Dua minggu setelah survey, tibalah pengumuman yang ditunggu-tunggu. Dari 45 yang lulus ke tahap pitching, hanya 15 orang yang akan terpililh mengikuti social entrepreneur camp 2016 di Bogor. Sayangnya saya tidak termasuk dalam 15 besar tersebut, yang dari sumatera hanya satu orang terpilih, yaitu usaha pembibitan ikan lele dengan nama usahanya “Samudra Berkah”.
Ada sedikit rasa kecewa, tapi saya juga bersyukur karena ada yang terpilih mewakili sumatera, apalagi dia berasal dari Aceh. Meskipun tidak ikut dalam kegiatan puncaknya, tapi saya selalu memantau kegiatan mereka lewat website SEA. Melalui kegiatan seperti inilah yang nantinya melahirkan entrepereneur social yang dapat mengatasi masalah perekonomian di Indonesia.

Dompet Dhuafa Sebagai Lembaga Tempat Pemberdayaan

Sekarang saya mengerti bagaimana penyaluran zakat melalui lembaga ini. Melalui program pemberdayaan seperti Program Social Entrepreneur Camp, dapat menumbuhkan mental wirausaha masyarakat sehingga menjadi lebih mandiri dibidang finansial. Inilah yang disebut dengan social entrepreneur. Cara seperti ini ibarat rantai yang tiada putus, zakat dapat mengentaskan kemiskinan melalui program pemberdayaan masyarakat.
Zakat yang selama ini kita ketahui sekedar pembagian sembako dan tunjangan bulanan, bukanlah zamannya lagi. Perlu adanya cara yang lebih produktif untuk menyalurkan zakat, sehingga penerima zakat bukan hanya menerima, tetapi juga bisa membangun kapasitas diri supaya mandiri di bidang finansial. 
Gerakan Zakat Dompet Dhuafa
Untungnya Dompet Dhuafa mempunyai gerakan zakat yang bertema “ZAKATNESIA, Berkah untuk Indonesia”. Pengelolaan zakat disini tidak hanya memberikan solusi singkat, praktis dan sederhana dalam menanggulangi berbagai masalah di Indonesia, tapi diselesaikan sampai ke hal yang lebih mendasar seperti, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan pengembangan sosial.
Para donatur yang ingin berzakat juga tidak perlu dipusingkan lagi dengan menghitung jumlah zakat yang dikeluarkan, karena di lembaga ini menyediakan kemudahan dalam pengumpulan zakat, infak, sedekah dan dana wakaf. Disini tersedia juga Layanan Jemput Zakat, Menu ZISWAF di ATM, Mobil Banking, Bank Mandiri SMS Banking, Rekening Ponsel CIMB, dan Online Payment.

Berzakat pun menjadi lebih mudah, Semudah Memberi Like pada status jejaring sosial. Penyaluran zakatnya pun juga jadi lebih terarah.
Melalui gerakan ZAKATNESIA Berkah untuk Indonesia, mari beramai-ramai
kita mencetak Social Entrepreneur Muda
* Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Zakatnesia, yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa