Dompet Dhuafa Pencetak Social Entrepreneur Muda
Awalnya
saya mengira Dompet Dhuafa ialah lembaga penyaluran zakat dari masyarakat, untuk kaum
dhuafa seperti lembaga zakat lainya. Pikiran itu berubah ketika saya mengikuti
Seleksi Social Entrepreneur Camp 2016
yang diadakan oleh Dompet Dhuafa.
Saya sempat ragu, apakah kegiatan ini benar didanai oleh
Dompet Dhuafa, atau lembaga ini hanya pelengkap dari kegiatan ini. Kemudian
saya mencoba memastikan info ini dengan membuka website Social Entrepreneur Academic (SEA). Setelah saya pelajari ternyata Social
Entrepreneur Camp adalah salah satu program dari Dompet Dhuafa yang nantinya akan
diikutkan ke SEA.
SEA adalah salah satu program Dompet Dhuafa dalam bidang ekonomi |
Masih
belum paham dengan hal itu, saya mencari informasi lebih dalam lagi mengenai
program Dompet Dhuafa, dan apa hubungannya dengan kegiatan entrepreneur. Dari situ
saya digiring ke website Dompet Dhuafa. Sekilas dari penjelasan di profilnya, Dompet Dhuafa ialah lembaga nirlaba milik
masyarakat Indonesia, yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum
dhuafa dengan dana ZISWAF.
Dompet Dhuafa & Social Entrepreneurship
Lembaga
ini menyalurkan zakat dengan cara lebih produktif, dan membaginya menjadi
beberapa bidang seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi dan pengembangan sosial.
Social Entrepreneur Camp
merupakan bagian dari bidang ekonomi yang bertujuan mendampingi masyarakat
melalui program menciptakan lahan pekerjaan dengan memberdayakan masyarakat,
sehingga mereka dapat mandiri secara finansial. Intinya program ini akan
membentuk entrepreneur muda dan lapangan kerja baru yang usahanya akan
didampingi selama satu tahun.
Saya
pun ikut mendaftar di program ini, dengan membawa konsep usaha pemberdayaan
perempuan dengan usaha merajut tas, akhirnya saya lulus sampai ke tahap pitching. Untuk wilayah bagian Sumatera
bertempat di Kantor Dompet Dhuafa Sumatra Utara, Jln Setia Budi No
115, Kec. Medan Sunggal, Sumatera Utara. Saat itu hanya 4 orang yang lulus
seleksi ke tahap pitching. Menurut
panitia, tahun-tahun sebelumnya belum pernah ada yang lulus seleksi untuk
Wilayah Sumatera, dan kali ini pertama mereka melakukan seleksi pitching untuk peserta yang ada di
Wilayah Sumatera.
Photo bersama panelis dan peserta pitching di kantor Dompet Dhuafa Medan |
Suatu
kebanggaan bagi saya bisa lulus sampai ke tahap pitching, setelah melewati seleski berkas profile usaha sebelumnya.
Saya mempersentasikan konsep usaha di depan para panelis dengan “Yellsaints Rajut” sebagai nama usahanya. Setelah
presentasi, akhirnya para panelis
memutuskan untuk melakukan survei ke lokasi usaha. Dari 4 orang peserta pitching, 3 orang yang diputuskan untuk
ke tahap survei lokasi. Kami pun berangkat malam itu juga menuju ke tempat
usaha saya di Desa Air Sialang Hilir, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh
Selatan, Provinsi Aceh.
Dari
Kota Medan Sumatera Utara menuju ke Aceh Selatan, membutuhkan waktu 10 jam
perjalanan melalui jalur darat. Cukup melelahkan rasanya, apalagi salah
satu panelis yang ikut survey mengeluhkan “koq nggak sampai-sampai ya mbak?”.
Saya hanya bisa tersenyum, dan mengatakan sebentar lagi akan sampai di desa
saya.
Sesampai
ke lokasi usaha, sudah ada ibu-ibu yang menunggu sambil merajut tas. Mereka pun
menjamu kedatangan kami, dan saya merasa sangat bahagia karena bisa didatangi
oleh tim Dompet Dhuafa dan bertemu langsung dengan para pengrajin yellsaints rajut.
Mereka
(tim panelis) mewawancari para
pengrajin dan saya sebagai perintis usaha yellsaints
rajut. Selama kurang lebih 2 jam mereka berada di rumah usaha yellsaints rajut sambil melihat
aktivitas para pengrajin. Dalam hati kecil saya berharap, semoga saya bisa
lulus ke tahap berikutnya, supaya usaha yellsaints
rajut bisa berkembang lagi dan menambah para pengrajin yang mayoritasnya
ibu-ibu rumah tangga dan pelajar.
Dua
minggu setelah survey, tibalah pengumuman yang ditunggu-tunggu. Dari 45 yang
lulus ke tahap pitching, hanya 15
orang yang akan terpililh mengikuti social
entrepreneur camp 2016 di Bogor. Sayangnya saya tidak termasuk dalam 15
besar tersebut, yang dari sumatera hanya satu orang terpilih, yaitu usaha
pembibitan ikan lele dengan nama usahanya “Samudra Berkah”.
Ada
sedikit rasa kecewa, tapi saya juga bersyukur karena ada yang terpilih mewakili
sumatera, apalagi dia berasal dari Aceh. Meskipun tidak ikut dalam kegiatan
puncaknya, tapi saya selalu memantau kegiatan mereka lewat website SEA. Melalui
kegiatan seperti inilah yang nantinya melahirkan entrepereneur social yang dapat mengatasi masalah perekonomian di
Indonesia.
Dompet Dhuafa Sebagai Lembaga Tempat
Pemberdayaan
Sekarang
saya mengerti bagaimana penyaluran zakat melalui lembaga ini. Melalui program
pemberdayaan seperti Program Social
Entrepreneur Camp, dapat menumbuhkan mental wirausaha masyarakat sehingga
menjadi lebih mandiri dibidang finansial. Inilah yang disebut dengan social entrepreneur. Cara seperti ini
ibarat rantai yang tiada putus, zakat dapat mengentaskan kemiskinan melalui
program pemberdayaan masyarakat.
Zakat
yang selama ini kita ketahui sekedar pembagian sembako dan tunjangan bulanan,
bukanlah zamannya lagi. Perlu adanya cara yang lebih produktif untuk
menyalurkan zakat, sehingga penerima zakat bukan hanya menerima, tetapi juga
bisa membangun kapasitas diri supaya mandiri di bidang finansial.
Gerakan Zakat Dompet Dhuafa |
Untungnya Dompet Dhuafa mempunyai gerakan zakat yang bertema “ZAKATNESIA, Berkah untuk
Indonesia”. Pengelolaan zakat disini tidak hanya memberikan solusi singkat,
praktis dan sederhana dalam menanggulangi berbagai masalah di Indonesia, tapi
diselesaikan sampai ke hal yang lebih mendasar seperti, ekonomi, kesehatan, pendidikan
dan pengembangan sosial.
Para
donatur yang ingin berzakat juga tidak perlu dipusingkan lagi dengan menghitung
jumlah zakat yang dikeluarkan, karena di lembaga ini menyediakan kemudahan
dalam pengumpulan zakat, infak, sedekah dan dana wakaf. Disini tersedia juga
Layanan Jemput Zakat, Menu ZISWAF di ATM, Mobil Banking, Bank Mandiri SMS
Banking, Rekening Ponsel CIMB, dan Online Payment.
Berzakat pun menjadi
lebih mudah, Semudah Memberi Like pada
status jejaring sosial. Penyaluran zakatnya pun juga jadi lebih terarah.
Melalui gerakan ZAKATNESIA Berkah untuk Indonesia, mari beramai-ramai
Melalui gerakan ZAKATNESIA Berkah untuk Indonesia, mari beramai-ramai
kita
mencetak Social Entrepreneur Muda
* Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Zakatnesia, yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa