cerpen

Jumat, Desember 30, 2011 0 Comments A+ a-

 
IZINKAN AKU MELAKUKANNYA

       Seorang ayah muda begitu dongkol perasaannya menemukan sepeda beserta mainan lainnya berserakan di halaman rumah. Mungkin sudah sekian kalinya ia telah menegur dan memarahi anaknya untuk tidak mengulangi perbuatannya itu. Hari itu puncak dari segala kekesalan yang ingin ia lampiaskan kepada anaknya, ia memarahi anaknya habis-habisan sambil mengangkat sepeda dan melempari mainan anaknya. pada saat itu dia tidak sadar bahwa sedari tadi tetangganya memperhatikan tingkahnya yang tidak terkontrol itu. Sang tetangga yang berumur jauh lebih tua menegurnya dengan lembut, “Pak dapatkah Anda megizinkan saya untuk mengangkat dan membereskan mainan anak bapak…?? Dengan bingung si ayah muda itu berkata, “mengapa Anda ingin melakukannya?  Bapak itu pun berkata, ”waktu saya muda dulu, saya juga pernah mendapatkan pengalaman seperti Anda, kesibukan saya di kantor sering kali berimbas dengan kekesalan yang saya limpahkan kepada anak saya ketika mendapatinya berbuat kesalahan. Kini saya merindukan waktu bersama anak saya namun mereka semua semuanya sudah beranjak dewasa dan jarang kembali menengok saya di rumah. Jika saya dapat mengulanginya lagi,saya akan dengan senang hati bukan hanya mengangkat sepedanya dan membersihakan mainannya tetapi juga mengajaknya berputar-putar menikmati waktu yang harganya tak ternilai, oleh sebab itu izinkan lah Aku melakukannya”. Mendengar perkataan bapak tua itu, ia (ayah muda) terdiam, dan berpikir bahwa tidak ada yang lebih berharga dan lebih penting dari WAKTU.