Pantangan Yang Salah Selama Hamil

Pada masyarakat yang masih memegang teguh tradisi budaya yang didapat secara turun-temurun, terdapat beberapa larangan atau pantangan pada kondisi tertentu. Biasanya paling banyak terdapat pada wanita, apalagi di saat mereka sedang hamil atau melahirkan. Berbagai pantangan yang sebenarnya salah, terus dipertahankan dan dianggap sebuah hal yang harus dipatuhi dan diikuti. Berikut beberapa pantangan yang salah selama hamil.
1. Tidak
boleh memakan nanas, karena akan mengakibatkan keguguran
Banyak
diantara ibu hamil yang menganggap bahwa nanas adalah buah yang harus dijauhi
selama masa kehamilannya, karena jika dimakan bisa mengakibatkan keguguran.
Pemikiran ini jelas keliru, karena penyebab keguguran itu sebenarnya akibat
dari infeksi virus, ataupun faktor genetik seperti kelainan kromosom, kelainan
bentuk rahim, kanker rahim, sel telur yang tidak baik ataupun kondisi si ibu
yang sangat lemah.
Buah
nanas sendiri mengandung zat bromelain yang bekerja mempengaruhi sintesis
prostaglandin, yaitu suatu hormon yang berperan dalam proses anti-radang,
memperlambat terjadinya pembekuan darah dan menghambat pertumbuhan sel tumor.
Melihat dari kegunaanya, nanas memiliki efek membantu meredakan infeksi dan memperlambat
pertumbuhan tumor yang otomatis akan mengurangi risiko keguguran. Jadi,
faktanya nanas tidak dapat menyebabkan keguguran. Hanya saja, bila ibu hamil
mengkonsumsi terlalu banyak nanas, dikhawatirkan dapat menyebabkan mual.
2. Dilarang
makan ikan, karena bisa mengakibatkan bayi berbau amis
Pemikiran
yang demikian jelas sangat keliru, karena Ikan merupakan sumber asam lemak omega-3
dan zat besi yang baik dan dapat membantu dalam perkembangan retina, otak dan
sistem saraf pusat. Memakan ikan justru memperbaiki nutrisi ibu dan bayi yang
ada di kandungannya, karena kandungan protein yang ada di dalam ikan dapat berguna
untuk memperbaiki jaringa-jaringan yang rusak dan membantu untuk memepetahankan
kekebalan tubuh dari serangan penyakit. Jadi, tidak ada hubungan antra makan
ikan dengan bau amis pada bayi.
3. Jangan melihat hal-hal atau orang jelek, karena akan memengaruhi wajah
bayi.
Wajah bayi
merupakan hasil campuran gen ibu dan ayahnya. Melihat hal jelek apa pun tidak
akan membuat bayi Anda jelek, memakan balut (embrio bebek yang direbus) tidak
akan membuat bayi Anda berbulu. Begitu juga nongkrong dengan orang yang
bertubuh tinggi, tidak akan membuat bayi menjadi tinggi.
4. Banyak minum
es, bayi semakin besar
Ibu hamil perlu asupan cairan baik dari makanan ataupun minuman sebanyak
8-10 gelas/hari, untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan menghindari terjadinya
kekurangan cairan (dehidrasi). Tidak masalah apakah yang diminum dalam keadaan
dingin ataupun hangat. Yang penting cairan tersebut aman, tidak mengandung
kafein, bersoda ataupun alkohol, dan zat pewarna buatan dan pengawet.
Yang menimbulkan masalah kalau ibu hamil banyak
minum minuman yang serba mengandung gula, seperti es doger, es campur, es teler
dan sebagainya. Jika ibu hamil sering minum es yang banyak mengandung gula,
bisa jadi bayi akan besar karena kalori yang dimakan ibu menjadi lebih banyak.
Selain kelebihan gula, ukuran janin juga
ditentukan oleh faktor genetik dan asupan nutrisi. Orang tua yang bertubuh
besar sangat mungkin akan melahirkan bayi yang juga besar. Asupan nutrisi yang
baik sangat mempengaruhi perkembangan fisik janin, sehingga janin akan
berkembang dengan baik.