Wisata Kuliner yang Terkenal di Aceh Besar

Minggu, Maret 04, 2018 3 Comments A+ a-

Goreng ayam kampung khas Aceh Besar

Bila teman-teman berwisata ke Aceh besar, pastikan singgah untuk makan enak di rumah makan yang satu ini. 

Selain bisa merasakan pemandangan indah yang menakjubkan, kita juga bisa menikmati wisata kuliner khas Aceh Besar.

Baiklah, aku ingin menggoda pembaca dengan sajian makanan lezat khas Aceh Besar yang membuat kamu ngiler pastinya.

Hmm., aku yakin kamu pasti pernah makan ayam kampung kan? Rasa daginya yang sedikit keras, tapi gurih membuat kita ingin lagi, lagi, dan lagi.

Inilah yang aku rasakan saat bertandang ke Warung Nasi Bang Gam yang berada di Jl. Kayee Leu – Simpang Tiga, Aceh Besar. 

Tempat ini cukup terkenal, karena setiap tamu yang datang dari luar Aceh, pasti dibawa kemari untuk menikmati kuliner Aceh.


Untuk sampai kemari kita membutuhkan waktu sekitar 20 menit menggunakan sepeda motor dari Banda Aceh. Memang sih jalan menuju warung ini sedikit jelek, alias banyak lubang-lubangnya. Motorku beberapa kali terperosok masuk ke dalam lubang-lubang jalan, meskipun tak seberapa dalam, tapi cukuplah mengaduk-ngaduk isi perutku.

Namun demikian, perjalanan yang penuh tantangan ini segera tergantikan dengan susana indah pemandangan sawah yang menghijau. Warung itu berada di pinggir jalan dekat sawah yang tentunya dikelilingi oleh area persawahan warga. Dari sini kita juga bisa melihat keperkasaan Gunung Seulawah Agam yang berdiri gagah menjulang tinggi. Sayangnya saat itu Gunung Seulawahnya ditutupi kabut karena mendung.
Pemandangan di area rumah makan

Aku tiba di warung itu pada pukul 12.00 WIB yaitu bertepatan dengan jadwal makan siang. Bau harum goreng ayam menggoda seleraku, apalagi perut yang mulai lapar dan minta diisi. Untunglah kami mem-booking tempat ini dua hari sebelumnya, karena kalau tidak, sudah dipastikan kami tidak akan mendapatkan tempat duduk.

Berbeda dengan warung makan lainnya, warung ini memiliki pondok-pondok kecil terbuat dari kayu yang digunakan sebagai tempat duduk pengunjung. Kita duduk lesehan di pondok itu, suasananya sangat mirip dengan orang yang sedang bersawah.

Asyik ya, duduk lesehan begini

Mungkin karena inilah yang menjadi daya tarik pengunjung, sehingga jarak bukanlah persoalan untuk menuju kemari. Sepanjang pantauanku di halaman warung ini berdiri puluhan mobil mewah yang pasti pemiliknya sedang menikmati makan siang di sini.

Lima menit menunggu, pasanan kami pun tiba. Ayam kampung merupakan sajian utamanya. Jika dilihat sekilias ayam ini tidak menggoda selera, karena digoreng begitu saja. Ayamnya pun juga langsing-langsing lebih banyak tulang dibandingkan dagingnya. Inilah ayam kampung yang menjadi menu andalan tempat ini.

Aku mencoba satu potong untuk dilalap dengan kecap dan cabai rawit begitu saja. Ketika potongan ayam itu masuk ke mulut, rasanya maknyos...., enak tenan euy. Beda banget rasanya dengan ayam potong yang terlalu banyak daging. Ayam kampung meskipun banyak tulangnya, tapi rasanya renyah, nikmat tiada tara.

Lezatnya makan ayam kampung di pinggir sawah

Aku pun mengambil satu lagi, lagi, dan lagi, hingga aku mengambil satu piring untuk dinikmati sendiri sambil menghadap ke area persawahan. Baru kali ini aku merasakan makan ayam selezat ini di tepi sawah pula. Memanjakan mata, juga memanjakan perut.

Sambil memandangi hijaunya hamparan sawah, aku teringat Umak dan Ayah yang ada di kampung. “Kapan ya, aku bawa mereka kemari” gumamku sambil terus menikmati ayam-ayam itu.

Tiba-tiba telponku berdering, panggilan masuk dari Ayah. Rupanya di ujung telpon sana ada suara Mak yang menanyakan keberadaanku. Mungkin Mak tahu aku sedang makan enak di sini. Aku pun bercerita panjang lebar sama Mak.

“Enak kali di sini Mak. Ada ayam kampung yang di goreng, bebek gulai, ayam gulai, dan ikan gabus gulai. Semua dihidangkan ke kita. Pasti Mak suka kalau Yel bawa kemari.”


“Makan enak hari ini ya?” Mak pun tertawa senang mendengar cerocosku karena kalau di kos aku hanya punya satu menu makanan setiap harinya.

“Berapa satu porsinya?” Mak bertanya penasaran.

“Kalau ayam goreng perpotongnya Rp10.000. Gulai ayam, bebek, dan ikan gabus, per porsinya Rp15.000. Jadi kalau kita makan 4 ayam potong ditambah dengan gulai ayam, bebek, dan ikan gabus plus satu piring nasi, berkisar Rp75.000 gitu lah.” Aku menjelaskan detailnya kepada Mak.

“Satu orang sebanyak itu? apa nggak kemahalan tu? Gimana Yel mau ajak Umak dan Ayah kalau per orangnya saja sebanyak itu?” Mak terkejut dengan harganya, karena kalau di kampung harga seperti itu tergolong cukup mahal.

“Tenang saja Mak, doakan Yel ada rezeki. Nanti kalau Mak ke Banda Aceh Yel akan bawa Mak menikmati kelezatan ayam kampung khas Aceh Besar.”

 Ayam kampung yang belum digoreng

Setelah telponan sama Umak, aku lanjut bergabung dengan teman-temanku, menyantap apa saja makanan yang ada di hadapanku. Tentunya sangat enak, apalagi gratisan seperti ini. Beruntungnya aku jadi bagian panitia Sanger Day yang diadakan pada akhir tahun lalu.

Ini merupakan salah satu bentuk jerih payah kami sebagai penitia yang dulunya bedarah-darah mempersiapkan acara hingga bisa sukses dan masuk ke dalam trending topik Indonesia di twitter. Kini saatnya kami menikmatinya dengan makan ayam kampung khas Aceh Besar Kaye Leu.

Panitia Sanger Day yang juga anggota Generasi Pesona Indonsia (GenPi) Aceh
Setelah makan kami disambut dengan guyuran hujan tanda rezeki sedang diturunkan Tuhan ke bumi. Kami menikmati hujan dalam keadaan perut kenyang setelah menyantap semua makanan.

Teringat akan potongan ayat dalam Al-quran “Nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan?” Seketika itu aku bersyukur banyak-banyak atas nikmat yang diberikan Tuhan kepadaku.

Syahdu banget guyuran hujannya ya?

3 comments

Write comments
Vhita
AUTHOR
03 April, 2018 18:29 delete

Wahh,, tempat nya luas dan rame ya.. Pemandangan sawah nya juga kece, hijau terbentang..

Reply
avatar
03 April, 2018 22:13 delete

Iya Mbak, asyik banget pokoknya, bisa menambah selera makan kita.

Reply
avatar
dita
AUTHOR
27 Mei, 2019 16:19 delete

alhamdulillah tahun lalu pernah mampir ke warung Bang Gam ini. ramenya MasyaAllah.
ayamnya memang enak ditambah makan sambil liat sawah.

Reply
avatar