Indahnya Kampung Arab di Palembang

Selasa, Agustus 29, 2017 12 Comments A+ a-

Wisatawan Lokal yang sedang Menikmati Kopi Asli Al-Munawwar
Sumber Foto : www.yellsaints.com 
Kampung Arab?” tanyaku kepada panitia acara dengan terheran-heran.

Di Palembang ada kampung Arab, asyik kami akan di bawa jalan-jalan ke sana. Aku begitu girangnya ketika mendengar kabar baik itu. 

Sebagai pendatang baru yang jauh-jauh dari Aceh, tentu aku mau saja diajak kemana pun menelusuri kota yang terkenal dengan makanan pempek ini. 

Setelah mengikuti acara seromonial Pembentukan Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Palembang, kami pun bertolak menuju tempat-tempat wisata yang sudah dijadwalkan panitia. 


Mulanya kami mengunjungi rumah Al-Quran Besar di Jl. Moh. Amin, Gundus Kota Palembang. Setelah puas menelusuri setiap lembaran Al-Quran yang berukuran 177 x 140 cm itu, kami pun dibawa ke kampung Arab yang terletak di tepian Sungai Musi. Tepatnya berada di Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang. 

Sepanjang jalan aku membayangkan pasti kampung itu dipenuhi orang-orang Arab. Gimana nanti berkomunikasi dengan mereka ya? Tanyaku dalam hati. Sopir yang mengendarai mobil kami seolah tahu apa yang sedang aku pikirkan. 

Dia menjelaskan sekilas tentang kampung yang telah lama ada sejak ratusan tahun lalu itu. Mereka yang sekarang tinggal di sana ialah keturunan Arab, tapi sudah berkebangsaan Indonesia karena sudah lama menetap dan sudah menjadi Warga Negara Indonesia. 

Meskipun ada beberapa Budaya Arab yang masih mereka pertahankan, bahasa yang digunakan bukan Bahasa Arab sepenuhnya, tapi juga menggunakan Bahasa Wong Kito yaitu Bahasa Palembang. 
Wajah Anak - Anak yang tinggal di Kampung Arab, mirip Orang Arab karena Keturunannya.
Sumber Foto : www.yellsaints.com 
Hal yang sangat kontras terlihat dari mereka ialah bentuk wajah yang menyerupai orang timur tengah. Hidungnya mancung, berkulit putih, dan pigment matanya yang indah berwarna coklat. Kalau menurutku mereka tergolong manusia cantik dan ganteng perpaduan Arab-Indonesia. 

Bangunan Madrasah Ibtidauyah (MI) Al - Kautsar di Kampung Arab yang berwarna Campura Biru Putih
Sumber Foto : www.yellsaints.com 
Begitu juga dengan bentuk rumah yang mereka diami, cukup unik menurutku. Rumah limas berdinding kayu dengan corak warna dominannya biru, putih, coklat atau merah jambu memperindah kampung arab ini. 
Beberapa Bentuk Rumah yang Sangat Unik di Kampung Arab
Sumber Foto : www.yellsaints.paris
Diantara rumah tersebut ada yang usianya lebih dari seratus tahun dan bentuknya masih tetap sama sejak ratusan tahun silam. Wow banget kan? 

Ketika kakiku melangkah turun dari mobil, mulutku ternga-nga, mataku tertuju pada deretan rumah limas di depanku. Di samping jalan setapak yang aku lalui terdapat kursi panjang dari kayu sebagai tempat bersantai dan duduk-duduk.
Kursi yang terbuat dari Kayu Cat Warna Coklat, tempat duduk santai menikmati bersihnya jalannya
Sumber Foto : www.yellsaints.com
Sepanjang jalan itu tidak ada satu sampah pun yang terlihat olehku. Begitu bersih dan rapi, apalagi diperindah dengan bunga yang dipajang di samping tempat duduk tersebut. 

Kampung ini seperti setingan film-film yang ada di sinetron, begitu ramah dan bersahabat. Lalu aku disambut oleh laki-laki tua yang berperan sabagai pemandu rombongan kami. 

Dia secara sukarela mau menjelaskan setiap sudut tempat yang ada di kampung itu. Dia juga terbuka dengan pertanyaan apa pun untuk menjawab rasa penasaran kami. Seperti Pemandu Wisata Profesional, dia menjalaskan tugasnya dengan baik. Padahal dia hanya warga kampung yang dilatih hanya sekali oleh Dinas Pariwisata setempat sebagai pemandu untuk kampung tersebut. 

Kampung ini bernama Al-Munawwar, karena banyak orang berdarah Arab yang mendiami tempat ini maka disebutlah sebagai Kampung Arab. 

Layaknya kampung, tempat ini dihuni sektitar ratusan Kepala Keluarga. Di sini juga terdapat Kedai yang menjajakan Kue Khas Arab, Kopi dan berbagai pernak pernik seperti kaos, gantungan kunci yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas dari Kampung Arab. 
Kedai untuk belanja ole - ole dari Kampung Arab
Sumber Foto : www.yellsaint.com 

Jika terus berjalan menelusuri tempat ini, bagian paling ujungnya terdapat bentangan Sungai Musi yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera Selatan. Sebagai pembatasnya dibuatlah pagar besi, supaya kita tetap aman ketika berjalan-jalan di tepi sungai. 

Rumah warga sangat dekat dengan sungai tersebut. Terpikir olehku bagaimana kalau misalnya Air Sungai meluap, pasti rumah mereka terendam dan berpotensi hanyut terbawa arus sungai.

Foto Selfieku yang Membelakangi Sungai Musi dan Menghadap Perumahan Warga Kampung Arab
Sumber Foto : www.yellsaints.com
 
Fotoku Membelakangi Rumah Warga Kampung Arap dan Menghadap ke Sungai Musi
Sumber Foto : www.yellsaints.com 
Bentangan Sungai Musi di Halaman depan Perumahan Warga Kampung Arab

Sumber Foto : www.yellsaints.com 
Tapi menurut penduduk setempat, selama ini tidak pernah ada banjir seperti yang aku bayangkan itu. 

“Kami tidak pernah membuang sampah ke sungai dan selalu menjaganya tetap bersih”, ucap salah satu ibu yang sudah 40 tahun tinggal di tempat itu. 

Hatiku berdecak kagum karena perilaku mereka yang sangat menjaga lingkungan sungai. Benar saja saat kita pandai menjaga alam, bencana pun akan berdamai. Padahal tempat mereka rawan bencana banjir, tapi mereka bisa hidup berdampingan dengan sungai yang sewaktu-waktu bisa saja meluap dan mengambil semua milik mereka.
Aktivitas Anak - Anak yang sedang Bermain Sepatu Roda di Pinggir Sungai Musi
Sumber Foto : www.yellsaints.com
 

Anak-anak pun juga dididik untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Aku melihat ada seorang anak yang sedang asyik bermain sepatu roda, kemudian secara gesit melaju ke tong sampah hanya untuk membuang bungkusan makanan dari makanan yang baru saja dimakannya. 

Padahal bisa saja dia langsung buang sampahnya ke sungai, tanpa harus repot-repot cari tong sampah. Tapi itulah inti dari kesadaran dalam menjaga lingkungan tempat tinggal mereka. 

Sehingga ketika masuk ke kampung ini, kita pun jadi malu jika membuang sampah sembarangan. Inilah yang membuat kampung ini terlihat indah dipandang mata dan elok dijadikan tauladan bagi kita dalam menjaga lingkungan.

Benar-benar menunjukkan sikap orang Islam sebenarnya yang dipraktekkan di negara Arab sana. Asyiknya lagi tempat ini juga bisa dijadikan spot terbaik untuk berfoto karena banyak angle bagus sebagai tempat pengambilan foto. Bahkan saat kami kemari ada sepasang calon pengantin yang mengambil foto prewedding di lokasi ini. 

Berfoto dengan Bergaya Unik di Tempat yang Indah
Sumber Foto : www.yellsaints.com 

Nah, itulah tempat Indahnya Bumi Indonesia yang bisa kamu kunjungi untuk jalan-jalan. Apalagi dengan multikultur kayak gini akan memperkaya keindahan Indonesia. Jadi, banggakan menjadi bagian dari Negara ini. Semoga cerita ini bisa dijadikan untuk Berbagi Informasi Membangun Negeri Indonesia.


12 comments

Write comments
Bai Ruindra
AUTHOR
29 Agustus, 2017 17:49 delete

Wah keren kampungnya, bisa jadi referensi lihat orang Arab keturunan di sini ya.

Reply
avatar
29 Agustus, 2017 19:12 delete

Ada penampakan di foto rumah biru itu. Seram. Haha

Reply
avatar
31 Agustus, 2017 03:42 delete

Iya bang, nggak harus jauh-jauh pergi ke Arab sono. hehehe

Reply
avatar
31 Agustus, 2017 03:42 delete

Bukan penampakan hai, orang rumahnya tu.

Reply
avatar
31 Agustus, 2017 20:43 delete

bai, ada keturunan Arab juga bukan sih?

Reply
avatar
31 Agustus, 2017 20:48 delete

Kamu kudu lihat foto-foto kampung arab ini sebelum di renovasi.. ada di blogku mbak :)

Reply
avatar
11 September, 2017 19:17 delete

Udah lihat Mas, masih biasa banget ya,,?

Reply
avatar
Dian Safitri
AUTHOR
17 September, 2017 22:06 delete

Senang ya, tetap menjaga lingkungan. Meski tak jauh dari sungai tapi tak pernah terkena banjir. Di Jakarta kampung Arab ada di Pekojan, Jakarta Barat. Justu dulu cukup sering terkena banjir.
Sepertinya bakal seru kalau Kampung Arab di sini pun bisa dijadikan destinasi wisata untuk mengenal budaya.

Reply
avatar
Nurul Sufitri
AUTHOR
18 September, 2017 06:53 delete

KAmpung Arab Al Munawwar ternyata bersih banget ya mbak. Salut deh sama kedisiplinan yang tinggi. Mesti dicontoh nih samam orang daerah asli kita.

Reply
avatar
18 September, 2017 08:42 delete

Iya, tapi harus dengan penataan yg bagus dan mempunyai tanggul khusus untuk menghindari banjir.

Reply
avatar
18 September, 2017 08:43 delete

Hehehe, sepertinya ada tu Kang. Wajah bg Ubai kan mirip2 Arab blasteran :D

Reply
avatar
18 September, 2017 08:45 delete

Iya, mereka dari kecil sudah dididik untuk peduli dan menjaga lingkungan. Jadi, urusan sampah bukan menjadi masalah lagi di kampung ini.

Reply
avatar