Perlukah Mendonorkan Darah?

Senin, Juni 13, 2016 0 Comments A+ a-

Donor darah yang ke 4 di UPTD PMI Banda Aceh 
Setiap hari, jam, menit, bahkan detik orang diseluruh dunia dari segala usia dan semua lapisan masyarakat memerlukan transfusi darah untuk bertahan hidup. Sedikit saja terlambat maka bisa berujung pada kematian. Keperluan darah bukan saja untuk mereka yang sedang kritis seperti kehilangan darah pasca persalinan atau kecelakaan lalu lintas, tapi juga bagi mereka yang secara kasat mata terlihat sehat, tapi harus mendapatkan transfusi darah setiap bulannya. Misalnya pada penderita thalassemia yang seumur hidup bergantung terhadap persediaan darah dari orang lain untuk kelangsungan hidup mereka.

Bersama Anak2 Thalasemia di RSUD ZA 
Bayangkan jika tidak ada orang-orang yang peduli terhadap nasib mereka? Mungkin para penderita thalesemia tidak bisa bertahan lama untuk menikmati kehidupan dunia ini. Perlu bagi orang yang sehat untuk mendonorkan darahnya supaya membantu orang-orang yang membutuhkan transfusi darah. Orang yang mendonorkan darahnya disebut dengan pendonor, dan biasa ada yang tetap secara periodik mendonorkan darahnya setiap tiga bulan sekali yang disebut sebagai pendonor sukarela. Sehingga sejak pada tanggal 14 Juni 2005 ditetapkanlah sebagai hari donor darah sedunia. Hal ini dilakukan untuk memberikan penghargaan kepada semua pendonor darah di seluruh dunia dan untuk menarik sukarelawan baru untuk donor darah. 

Peringatan hari donor darah sedunia yang jatuh pada tanggal 14 juni ini penting dilakukan untuk mengingatkan masyarakat bahwa perlunya mendonorkan darah. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengumpulkan darah dari pendonor dengan membuat event atau kegiatan menarik supaya masyarakat tertarik untuk mendonorkan darahnya. 

Kebutuhan Darah

Darah menjadi sesuatu yang selalu dibutuhkan dan tak pernah habisnya, sangat jarang stok darah tersimpan lama, karena permintaan akan stok darah terus meningkat. Ketersediaan darah masih minim, angka kebutuhan darah di Indonesia idealnya mencapai 4,8 juta kantong darah setiap tahunya atau 2 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Akan tetapi yang baru tersedia hanya 3,8 juta kantong. Kekurangan ini hendaknya perlu segera ditanggapi dengan menyadarkan masyarakat tentang keharusan mendonorkan daarah.

Kebutuhan darah di Aceh juga masih mengalami kekurangan, yang sebenarnya setiap hari membutuhkan darah sekitar 150 kantong, atau 4.500 kantong per bulan untuk melayani dua kabupaten/kota, namun jumlah tersebut tidak bisa dipenuhi lantaran masih kurangnya stok darah yang tersedia (Tempo.co, 20/04/2015).

Kebutuhan darah tersebut digunakan oleh berbagai keperluan, untuk saat ini yang paling banyak digunakan ialah untuk penderita thalassemia. Mengingat Aceh merupakan prevalensi tertinggi penderita thalasemia di Indonesia. Jadi wajar, kalau Aceh membutuhkan banyak stok darah setiap hari. Selain itu, kasus-kasus yang membutuhkan transfusi darah seperti kecelakaan lalu lintas atau pasca persalinan sangat diperlukan orang-orang yang mau mendonorkan darahnya untuk mereka yang membutuhkan darah. 

Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi kepada masyarkat tentang donor darah. Sosialisasi tersebut penting dilakukan untuk menyadarkan masyarakat dan mengajaknya supaya mau mendonorkan darahnya. Hal ini tentunya perlu dijelaskan terkait manfaat yang didapat setelah melakukan donor darah.

Manfaat Donor Darah

Sebenarnya banyak manfaat yang didapat dari donor darah, karena darah yang biasa digunakan akan tergantikan oleh sel darah baru. Kesehatan pendonor juga akan selalu terpantau, karena setiap kali donor akan dilakukan pemeriksaan kesehatan sederhana dan pemeriksaan uji saring terhadap infeksi yang dapat ditularkan lewat darah. Secara tidak langsung pendonor mengetahui bagaimana status kesehatannya saat ini, sehingga perlu diupayakan dalam memepertahankan kesehatannya atau dapat melakukan pengobatan dini saat terdeteksi penyakit.

Orang-orang yang telah menyumbangkan darahnya setiap tiga bulan sekali sudah merasakan manfaat dari donor darah ini. Terutama bagi mereka yang ingin menurunkan berat badannya. Donor darah dapat menurunkan berat badan, karena pada saat proses pengeluaran darah dari tubuh, kolestrol yang ada di dalam tubuh juga ikut terbawa dengan darah. Satu kantong darah yang di donorkan sekitar 450 ml akan membantu pembakaran 650 kalori. Jadi, ini merupakan cara yang tepat untuk menurunkan berat badan. 

Mitos tentang bertambah berat badan setelah melakukan donor darah tidaklah benar. Bertambahnya berat badan dikarenakan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak dari yang dikeluarkan, jadi tidak ada hubunganya dengan donor darah. Justru dengan donor darahlah bisa membuat kita lebih sehat dan memiliki berat badan ideal. Selain itu donor darah juga dapat menyehatkan jantung karena kolestrol yang berlebih di dalam darah dikeluarkan pada saat proses donor darah.

Kadar kolestrol yang tinggi di dalam darah dapat memperberat kerja jantung karena darah yang mengandung banyak kolestrol lebih kental dan lebih pekat. Sehingga pada saat proses sirkulasi darah ke seluruh tubuh jantung harus bekerja lebih keras supaya darah terasebut bisa sampai ke semua jaringan tubuh. Hal ini dapat memicu terjadinya penyakit jantung, orang yang mempunyai kadar kolestrol tinggi biasanya darahnya akan dikeluarkan dengan cara plebotomi (tindakan pengeluaran darah berkaitan dengan kelebihan sel darah merah atau Hb yang tinggi sekali). Prosedur ini membutuhkan biaya yang mahal, jadi donor darah sangat membantu dalam menyeimbangkan kadar kolestrol di dalam tubuh. 

Masih banyak manfaat donor darah lainya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Tapi percayalah bahwa dengan berbagi darah untuk orang-orang yang membutuhkan dapat membuat tubuh dan jiwa menjadi lebih sehat. Sekantong darah yang kita sumbangkan tidak menjadikan kita kekurangan darah tapi justru membuat kita lebih baik. Jadi jelas sangat diperlukan donor darah itu untuk menjaga kesehatan tubuh yang lebih baik.