Hantaran ke Rumah Mertua Saat Meugang

Selasa, Juni 16, 2015 0 Comments A+ a-


Oleh Yell Saints
Saat kecil dulu ketika meugang tiba, saya sering disuruh umak untuk menghantarkan kue atau lemang ke rumah nenek. Kue tersebut dibungkus dengan kain yang disebut edang. Senang bisa mengantarkan edang ke tempat nenek, karena pasti dikasih duit setelah itu. Namun saya tidak mengetahui kenapa setiap meugang harus di antar edang ke rumah nenek. Andaikan setiap hari edangnya di antar, pasti saya mendapatkan duit setiap hari, hahaha.
Tapi tidak semudah itu, dan semberangan kalau menghantarkan edang. Ternyata ada makna tersendiri dari setiap hantaran meugang itu. Ini adalah adat, tepatnya adat aneuk jame. Saya baru mengetahuinya dua hari yang lalu makna hantaran tersebut, dari seorang nenek yang sedang membuat hantaran tetangga saya.

1.      Jambea (untuk pasangan baru menikah)
Kebetulan tetangga saya itu baru menikah lima bulan yang lalu. Menurut adat jame pasangan baru menikah, saat meugang pihak perempuannya harus mengantarkan jambea ke rumah mertuanya. Jambea adalah sebuah hantaran wajib bagi pasangan baru menikah yang belum genap setahun usia perkawinannya. Isi dari jambea itu bermacam-macam dan berlapis-lapis. Ada 11 tingkat kue yang disusun dalam jambea, dan setiap tingkat mempunyai makna tersendiri.
Biasanya dalam menyusun jambea diudang sanak family terdekat dan petua adat. Setelah jambea dibuat, kemudian diantarkan sama-sama ke rumah mertua pihak perempuan dan dilengkapi oleh beberapa edang. Sebenarnya dari kecil saya sudah sering melihat orang-orang menhantar jambea, tapi baru kali ini saya tertarik menulis dan  mendokumentasikannya.

2.      Edang (Untuk pasangan sudah lama menikah)

Dulunya saat saya kecil, setiap meugang saya dan abang menghantarkan edang umak ke rumah nenek. Dan setelah hantar edang, kamipun dikasih duit. Senang sekali rasanya, ini lah yang ditunggu-tunggu anak-anak saat itu. Biasanya di hari meugang pasti jajannya banyak. Hehehehe.,.. ketauan deh, hantar edang menharap duit dari nenek.
Isi edang berupa lemang, ketupat, gula, atau kue bollu. Ini merupakan hantaran wajib ke rumah mertua bagi etnis aneuk jame. Hantaran ini berlangsung sampai orang tua pihak laki-laki tidak ada lagi atau meninggal dunia. Tapi, selama kedua orang tuanya masih ada, proses hantaran itu tetap berlangsung.
Baru kali ini saya paham, tentang makna hantaran ke rumah mertua itu saat meugang. Dulunya saya tau setiap meugang, saya akan dapat jatah uang jajan lebih karena menghantarkan edang ke rumah nenek. Tapi sekarang saya mengerti maknanya, hantaran meugang itu ialah bentuk ketulusan seorang istri untuk memperlakukan secara baik keluarga pihak suaminya.
Nah, kira-kira bagaimana dengan adat dari suku Aceh lainnya ya? Sempat umak ku bilang, kalau suami mu nanti tidak punya adat seperti kita, tidak usah kita perlakukan seperti adat. Waduh., aku kan pengen juga buat jambea dan edang kayak umak dulu, hahahaha.