Budaya Cuci Tangan
Praktik cuci tangan bersama anak-anak TPA |
Mencuci
tangan sering dianggap sebagai kegiatan spele, tapi mempunyai banyak manfaat.
Salah satunya mencegah penularan penyakit infeksi. Berbagai jenis kuman dan
bakteri dapat tersalurkan melalui tangan. Tanpa disadari kuman yang ada di
tangan akan ikut bersama makanan ketika makan. Disinilah awal dari sumber
berbagai penyakit, oleh karena itu penting untuk mencuci tangan sampai bersih
agar terbebas dari kuman penyakit.
Mencuci tangan terbukti dapat
mencegah penyakit diare dan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang menjadi
penyebab utama kematian pada anak-anak. Karena hal itulah pentingnya kegiatan
sehat mencuci tangan ini supaya anak terlindung dari kuman penyakit. Sejak 2008,
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan
Pakai Sabun Sedunia. Kegiatan ini dilakukan untuk mengampanyekan dan
mensosialisasikan tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk kesehatan.
Budaya cuci tangan pakai sabun ini,
hendaklah diajarkan sejak kecil kepada anak-anak. Hal ini sebagai target Milennium Development Goals (MDGs),
untuk mengurangi tingkat kematian pada anak-anak di bawah usia lima tahun.
Sayangnya kebiasaan mencuci tangan yang kita praktekkan selama ini sering salah
dan asal-asalan. Padahal ada bagian-bagian tangan yang harus dicuci dengan
bersih sehingga kuman yang ada pada tangan akan ikut jatuh pada saat mencuci
tangan.
Kebiasaan Cuci Tangan
Kebiasaan
mencuci tangan yang sering dipraktekkan selama ini hanya menggunakan air saja,
itupun saat makan nasi. Bahkan ada yang mencuci tangan di air kobokan, bukan
pada air mengalir. Presepsi selama ini yang mengganggap cuci tangan sebuah
ritual wajib sebelum makan tanpa memerhatikan cara cuci tangan yang benar,
haruslah diubah. Karena cuci tangan menggunakan air saja tidaklah efektif untuk
menghilangkan kuman di tangan, jadi perlu alat bantu sabun cuci tangan agar
memudahkan kuman penyakit terlepas dari tangan.
Waktu yang tepat saat mencuci tangan
bukan saat sebelum makan saja, tapi ada 6 waktu wajib untuk mencuci tangan
yaitu; saat sebelum makan, setelah menggunakan kamar kecil, setelah buang air
kecil atau buang air besar, setelah membuang ingus, batuk, bersin, setelah
menyentuh sampah dan setelah memegang hewan atau kotoran hewan. Enam waktu
tersebut harus diberitahukan kepada anak-anak agar mereka terbiasa untuk
mempraktekkannya, disinilah peran penting orang tua untuk mengajari
anak-anaknya.
Orang tua merupakan orang terdekat
anak ketika berada di rumah, dan saat disekolah orang terdekatnya adalah guru.
Sebagai orang tua tentunya tidak ingin melihat anak-anaknya jatuh sakit,
apalagi sampai terkena diare yang merupakan penyakit pembunuh anak nomor 1 di
Indonesia. Penyebab dari diare ini tidak lain ialah kuman dan bakteri yang
menempel di tangan dan kemudian ikut masuk melalui makanan ke mulut, jadi
mencuci tangan dengan sabun dapat memutuskan rantai penyebaran penyakit. Oleh
karena itu penting bagi orang tua dan guru untuk mengetahui cara mencuci tangan
yang bersih supaya bisa diajarkan kepada anak-anak mereka.
Bagaimana Cuci Tangan?
Mencuci tangan ialah sebuah perkara
yang mudah untuk dilakukan, bahkan setiap hari kita pernah melakukannya. Akan tetapi
sudah benarkah caranya? Kebanyakan orang menganggap tangan hanyalah telapak,
padahal tangan terdiri dari telapak, punggung, pergelangan, jari, sela-sela
jari dan kuku. Disetiap bagian tangan tersebut terdapat beragam jenis kuman
yang dapat menimbulkan penyakit. Kalau hanya telapak tangan yang dibasuh, masih
ada kuman lainnya yang terdapat di kuku atau bagian lain tangan. Jadi, perlu
dibiasakan untuk mencuci tangan di setiap bagian tangan seperti yang disebutkan
di atas.
Cara yang benar mencuci tangan ialah
dengan menggunakan sabun cuci tangan, caranya; pertama basahi tangan dengan air
mengalir dan teteskan atau usapkan sabun secukupnya. Kemudian gosok kedua
telapak tangan dengan putaran berlawanan arah jarum jam atau kearah jempol.
Kedua, gosok punggung tangan kanan dan kiri dengan satu arah. Ketiga, jari
kanan dan jari kiri saling menjari, usahakan usapannya satu arah. Keempat, jari
jari saling mengunci antara jaring kanan dan kiri, kemudian gosok sela-sela
jari tersebut. Gerakan kelima yaitu menggosok bagian jempol, dengan cara jempol
pada tangan kiri menggosok jempol kanan yang dimulai dari ujung telunjuk sampai
ke arah sela jempol dengan gerakan memutar sela-sela jempol dan lakukan
sebaliknya. Bagian terakhir adalah membersihhkan kuku-kuku jari dengan membuat
gerakan memutar ke arah jempol pada telapak tangan. Lakukan secara bergantian
pada kedua tangan. Kemudian cuci tangan di bawah air mengalir dengan menggunakan
langkah pertama sampai keenam. Keringkan tangan dengan tisu atau handuk.
Mungkin terlihat mudah bagi sebagian
orang, tapi untuk mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari sangatlah susah.
Karena kita sering terburu-buru dalam memcuci tangan atau pun mencuci tangan
sekedarnya saja. Padahal dengan melakukan cuci tangan yang benar dapat
mengurangi kuman atau bakteri yang menempel di tangan. Dengan membudayakan cuci
tangan secara benar diharapkan dapat mencegah penyakit infeksi yang ditularkan melalui tangan, terutama pada
anak-anak karena perilaku sehat berawal dari tangan yang besih.