Kerenkah Bisa Masuk Ke Fakultas Kedokteran?

Sabtu, Mei 10, 2014 0 Comments A+ a-

Apakah yang sedang dihadapi oleh siswa yang baru menyelesaikan sekolah tingkatan atas (SMA, MAN, SMK/ sederajat)? Ya.., “Galau” kata inilah yang sering muncul dalam istilah mereka. Galau mau ngapain ”kuliah atau kerja, atau bahkan mau kawin duluan?” upsss.., yang satu ini jangan dulu ya., karena blablablabla..., tau sendirikan alasannya. Untuk yang akan melanjutkan kuliah, dijamin hampir 100% galau dalam memilih Universitas dan lebih galaunya lagi memilih fakultas serta jurusan yang akan diambil. Walupun ada siswa yang telah memikirkan jauh sebelumnya tentang rencana yang diambilnya ke depan, untuk siswa seperti ini, congratulation.., Kamu bebas dari penyakit GALAU. Tapi bagaimana Kamu yang belum mempunyai rencana apa-apa dan masih seperti selembar kertas yang di hembus angin kesena kemari? You need early warning sistem.., hehehe emang bencana apa perlu sistem peringatan dini? Tapi ini saya serius.., kamu butuh yang namanya passion? Apaan tu? Let’s see.., saya jelaskan.
Menurutmu sekeren apasih Fakultas Kedokteran itu? Atau setenar apasih jadi dokter, perawat, dokter gigi dan psikolog itu? Bagi saya dulunya sangat keren, mungkin kamu juga berpikiran demikian. Wajarlah setiap tahunnya fakultas ini merupakan peminat paling banyak, hampir setengah dari calon mahasiswa menjatuhkan pilihannya ke fakultas ini. Itulah yang saya lakukan di empat tahun yang lalu, memilih Fakultas Kedokteran dengan jurusan Ilmu Keperawatan, dan saya lewat dipilihan tersebut. Suatu kebanggaan besar bagi saya bisa mengalahkan ribuan peserta untuk mendapatkan satu kursi di tempet tersebut, orang tuapun bukan main bangganya, telpon dari guru berdatangan hanya untuk mengucapkan selamat, teman-teman juga ikut bangga dan senang pesan sms dan facebook juga penuh dengan ucapan selamat, wah..., bangganya diriku! Tapi taukah apa yang saya hadapi kedepan?
Sungguh pilihan ini bukan berasal dari hati nurani, alasan utama saya memilih jurusan ini karena harapan orang tua yang menginginkan saya menjadi seorang tanga kesehatan, selain itu sayapun juga beranggapan bahwa fakultas ini keren, bergensi, orangnya hebat-hebat dan ini adalah fakultas impian semua mahasiswa, rugi jika saya menyia-nyiakan kesempatan ini. Tapi taukah apa sebenarnya minat dan potensi saya? “Hitung-menghitung” saya sangat menyukai sain terutama matematika, fisika, kimia dan ilmu alam. Kesalahan terbesar yang saya lakukan ialah meninggalkan kampus Tarbiyah jurusan Matematika dan memilih ke Fakultas Kedokteran jurusan Ilmu Keperawatan. Akhirnya apa? Saya kuliah dengan rasa penyesalan yang cukup besar. Dua tahun pertama kuliah di kedokteran, saya tidak menemukan yang namanya angka, rumus, dan soal-soal tentang hitung menghitung, dan ini membuat saya benar-benar stres luar biasa. Buku-buku matematika selama di MAN tidak pernah saya buang, kemudian saya mengerjakan saol-soal metematika di buku tersebut.
Pada saat itulah saya menyadari betapa cintanya saya dengan ilmu itu, tapi sekarang terjebak dengan keilmuan lain. Perasaan saya benar-benar meronta dan tertekan, ingin sekali bisa memutar waktu untuk kembali pada saat saya menjatuhkan pilihan ke fakultas kedokteran, tapi ini bukannya dunia Doraemon yang bisa kembali ke masa lampau, it’s real world..,! di tahun ke 3 saya mencari komunitas di luar kampus yang menunjang minat dan bakat saya. Akhirnya saya menemukan science club di fakultas MIPA, disitulah saya mulai enjoy, karena rutinitasnya sesuai dengan minat saya.
Kemudian saya mempertanyakan kenapa saya harus manyalahkan atas keputusan yang sudah saya ambil? Akhirnya saya mengubah mind set tentang situasi saya saat ini. Kata do what you love  sudah terlewatkan bagi saya, tinggal satu kata lagi love what you do. Saya harus mencintai keputusan yang telah saya ambil, akhirnya di tahun-tahun terakhir kuliah, saya mulai mencintai keilmuaan saya ini, khususnya di bidang kesehatan. Alhamdulillah saya mulai kosent di dalam tulis menulis dan riset kesehatan, hasilnya beberapa tulisan saya mulai muncul di beberapa media khususnya di bidang kesehatan.
Nah.., itulah sedikit pengalaman saya, mungkin ini bisa jadi pengalaman buat adik-adik yang akan memasuki perguruan tinggi. Jangan melihat seberapa keren dan bergensinya sebuah faklutas tersebut, jangan dengarkan apa kata orang lain, tapi dengarkanlah apa kata hati nuranimu. Tentukalah pilihanmu sesuai bidang yang kau sukai dan minati, karena itulah yang disebut dengan passion. Kita tidak butuh orang yang no 2 dari orang yang kau tiru tapi kita butuh dirimu untuk menjadi no 1 sesuai dengan minat dengan keilmuanmu.
Tulisan ini bukan untuk melarang atau menakut-nakuti kamu untuk masuk ke fakultas bergensi ini, kalau kamu benar-benar passionya di sini, it’s ok, bahkan ini peluang besar untuk menyalurkan potensi kamu, tapi kalau pilihanmu karena ingin dianggap keren dan bergensi, meding mikir-mikir dulu deh, jangan sampai uang orang tuamu habis, tapi kamu tidak menemukan apa-apa. Pastikan bahwa pilihanmu sesuai dengan keinginanmu karena dengan begitu kamu akan dapat mengukir prsetasi.