Kawasan Penuh Asap Rokok

Minggu, Mei 04, 2014 0 Comments A+ a-

Rokok memang menjadi masalah besar di negri ini, bukan hanya bagi penggunanya namun juga bagi orang-orang yang berada di sekitarnya. Sering kita merasa terganggu dengan asap rokok dari si perokok, tapi yang anehnya si perokok dengan tenangnya menyalakan rokoknya sambil menghembuskan asap rokok hingga mengganggu orang yang berada di sekitarnya.
Yang sangat menjengkelkan ialah saat berada dalam satu ruangan dengan orang perokok, entah itu di angkutan umum, halte, warung makan bahkan di mejelis pertemuan atau ruang rapatpun ada saja yang menyalakan rokoknya. Tanpa merasa bersalah mereka dengan tenang menikmati rokok tanpa menyadari banyak orang di bahayakan oleh asap rokonya.
Pernah suatu hari saya menegur orang yang merokok duduk di samping saya di sebuah warung makan, dengan sopan saya mengatakan “Bang tolong hentikan asap rokoknya, saya sedang makan”, dengan enaknya dia menjawab “yang namanya asap pastinya terbanglah, terserah mau terbang kemana”, lalu saya menjawabnya “kalau asapnya tidak mengganggu saya tidak masalah, seharusnya yang merokok juga harus menelan asapnya supaya tidak mengganggu orang”. Dengan nada kasar dia langsung mengomeli saya, tak tahan mendengar ocehannya saya pun pindah tempat duduk menghindar darinya.
Begitulah realita tentang masih bebasnya orang-orang merokok di tempat umum. Padahal menurut peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan dan Undang Undang 32 Tahun 2009 tentang kesehatan, pemerintah telah mengeluarkan larangan merokok di tempat umum, tempat kerja, angkutan umum dan kawasan tanpa asap rokok lainnya. Namun kenyataannya masih banyak kawasan di negri ini yang belum bebas dari asap rokok.
Peraturan hanyalah tinggal peraturan, pelanggaran terhadap aturan tersebut juga terus dilakukan. Lemahnya sanksi hukum Indonesia untuk menindak para pealaku pelanggaran juga membuat orang tidak merasa takut atau bimbang ketika merokok di tempat umum. Beda halnya di negri tetangga, Singapura dan Malaysia. Mereka benar-benar menindak para pelaku yang kedapatan merokok di depan umum, dendanya bisa jutaan rupiah yang membuat orang takut dan jera untuk melakukannya.

Rokok Di Kehidupan Sosial
Jika kita amati peran rokok dalam kehidupan sosial, sangatlah sering dijadikan bahan pelengkap obrolan ketika sedang berkumpul. Pernah melihat sekelompok bapak-bapak yang sedang berbincang-bincang dengan di temani segelas kopi dan rokok di tangan? Tentunya pemandangan seperti itu tidak asing lagi di negri ini. Setelah ruangan itu mereka gunakan cobalah cium bau disekitarnya, bau asap rokok yang menyengat dengan beberapa puting rokok yang tertinggal.
Kebiasaan orang laki-laki dewasa merekok di tempat umum akan menjadi contoh bagi anak-anak. Ketika mereka melihat orang dewasa merokok, mereka akan merekamnya dan beranggapan bahwa prilaku tersebut suatu hal yang wajar untuk di lakukan. Dan di saat mereka memasuki masa remaja, disinilah menjadi titik balik dari kehidupannya, mereka berpikir bahwa mereka akan dewasa. Jadi mereka mencoba untuk mempraktekkan apa yang dilakukan orang dewasa, salah satunya dengan merokok. 
Inilah saat remaja menjadikan rokok sebagai teman baik dan alat untuk mudah berteman. Dengan menawarkan sebatang rokok, perbincanganpun di mulai dan akhirnya bisa menjadi teman bahkan sahabat. Dan yang paling di takuti para remaja ialah pandangan tentang  kalau tidak merokok tidak gaul atau gentel, sehingga mereka merasa akan di jauhi oleh teman-teman mereka.
Peredaran rokokpun di Indonesia sangatlah mudah, bahkan dapat ditemukan di warung-warung kecil. Harganya yang terjangkau di tambah dengan kemasan yang menarik dari sampul rokok tersebut, membuat para remaja semakin menaruh meninat yang tinggi terhadap rokok. Lihat saja iklan rokok yang dikemas dengan menyuguhkan model-model super top, yang tentunya akan menanamkan ke pikiran remaja bahwa merokok itu dapat membuatnya menjadi keren.  Kalau sudah begini, bagaimana generasi kedepannya?
Rokok dan Kesehatan
Informasi yang kian cepat dan berkembang tentunya membuat manusia tahu tentang bahaya rokok bagi kesehatan. Masalahnya ialah kecanduaan yang ditimbulkan rokok tidak mampu membendung keinginan si perokok untuk tidak mengkonsumsinya. Zat yang membuatnya kecanduan itu bernama Nikotin, sebuah senyawa organik yang di dapat dari tembakau dalam rokok. Senyawa organik inilah yang menyebabkan perokok merasa rileks dan merasakan sensasi nikmat ketika menghisap rokok.
Selain Nikotin ada sekitar 4000 zat kimia yang terdapat dalam sebatang rokok, 40 diantaranya tergolong zat yang berbahaya misalnya : hidrogen sianida (HCN) , arsen, amonia, polonium, dan karbon monoksida (CO). Bukan saja si perokok yang terkena dapak dari bahaya zat ini, tapi juga orang-orang yang berada disekitar perokok yang terkena asap rokok tersebut (perokok pasif).
Dampak dari rokok bagi kesehatan yaitu dapat menyebakan penyakit kanker, serangan jantung, penyakit paru obstruktif kronik, impotensi, gangguan kehamilan dan lain sebagainya. Hal ini jelas tetera di setiap kemasan rokok, apalagi kalau kemasaan rokok yang ada di Thailand dan Singapura. Mereka menapilkan gambar-gambar tubuh manusia yang rusak akibat dari mengkonsumsi rokok. Hal ini menunjukkan bahwa rokok sangat berdampak besar bagi kesehatan tubuh manusia.
Namun bagi si perokok belum juga sadar akan bahaya rokok, kalau hanya orang yang merokok mendapatkan penyakit tersebut tidaklah masalah, karena semua itu keinginannya sendiri untuk membeli penyakit. Akan tetapi yang menjadi masalah besar ialah orang-orang disekitarnya yang tidak merokok. Mereka harus rela terkena imbas dari orang-orang yang tidak bisa menahan nafsunya.
Bayangkan jika ada istri yang sedang mengandung anak si perokok dan ia terkena asap rokok tersebut, belum saja ia lahir ke dunia tapi orang tuanya telah memberinya racun. Dan tak jarang anak yang sering terpapar asap rokok selama dalam kandungan ibunya terlahir menjadi anak cacat atau mengidap penyakit bawaan. Jadi, untuk semua yang masih merokok, pikirkanlah kesahatan keluarga dan masa depan anak-anak anda. Dan sadari bahwa rokok itu lebih bnyak buruknya ketimbang baiknya, karena kesehatan keluarga lebih penting daripada sebatang rokok.